Suara.com - India kembali melaporkan mutasi virus corona yang diberi nama varian eta. Virus corona varian eta ini detemukan di Mangaluru, Karnataka, India.
Laporan mengklaim, jenis varian ini terdeteksi pada seseorang yang baru saja melakukan perjalanan kembali dari Dubai.
Menurut otoritas kesehatan setempat, ini bukan kasus pertama varian Eta di Karnataka. Pada April 2020 lalu, ada dua kasus lain yang dilaporkan dari laboratorium virologi Nimhans.
Varian itu terdeteksi dengan bantuan pengurutan genome milik seorang pasien dari Mangaluru, di mana varian Eta tersebut terdeteksi.
Sampai kini, mengingat prevalensi terjadi pada penularan varian lain, penting untuk memahami kemampuan penularan Covid-19 jenis varian Eta.
Apa itu varian Eta?
Dilansir dari Times Of India, varian Eta juga dikenal sebagai varian dari keturunan B .1.525, yang merupakan strain virus SARs-COV-2 yang membawa mutasi E484K yang sama, seperti yang ditemukan pada varian Gamma, Zeta, dan Beta.
Menurut laporan, strain virus jenis Eta ini juga membawa asam amino histidin dan valin yang sama pada posisi 69 dan 70. Di mana asam amino ini juga ditemukan pada varian Alpha, N329K (B.1.141 dan B.1.258) dan varian Y453F.
Hingga kini, varian Covid-19 Eta belum menjadi varian yang cukup mengkhawatirkan. Sebab, varian ini tidak seperti varian lain yang cukup mematikan dengan tingkat penularan dan keparahan yang tinggi.
Baca Juga: BIN Siapkan 50 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Untuk Pelajar dan Door to Door di 14 Provinsi
Akan tetapi, menurut WHO, jenis varian of interest ini akan dilihat seberapa pengaruhnya pada karakteristik virus tersebut. Mulai dari penularan, keparahan penyakit, diagnostik, terapeutik, dan pelepasan kekebalan tubuh.
Ungkap WHO, varian Eta merupakan jenis yang berbeda dari semua varian lainnya. Sebab varian ini membawa mutasi E484K dan F888L.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, kasus pertama jenis varian Eta ditemukan di Inggris dan Nigeria pada Desember 2020 lalu.
Terlepas dari kasus yang terdeteksi di Karnataka, India, Mizoram melaporkan bahwa satu kasus varian Eta terjadi pada Juli tahun ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?