Suara.com - Seperti kebanyakan konsultasi kesehatan, cek masalah kejiwaan juga bisa dilakukan melalui telemedicine. Hanya saja memang ada perbedaan antara konsultasi tatap muka dengan telemedicine.
Psikolog Klinis Inez Kristanti, M.Psi., mengungkapkan, konsultasi kejiwaan yang dilakukan secara daring memang terdapat sejumlah keterbatasan. Terlebih jika konsultasi hanya dilakukan melalui pesan teks.
"Mungkin ada aspek di dalam diri klien atau orang yang berkonsultasi tersebut tidak bisa ditangkap oleh psikolog. Misalnya raut wajah seperti apa, gestur seperti apa. Kemudian bahasa tulisan dan juga bahasa lisan mungkin itu juga berbeda," kata Inez dalam webinar Good Doctor bersama AXA Indonesia, Rabu (1/8/2021).
Namun, dalam keterbatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19 saat ini maupun sedikitnya akses psikolog di area domisili, menurut Inez, telemedicine tetap bisa menjadi solusi untuk bisa mendapatkan penanganan masalah kejiwaan dari profesional.
"Terkadang kita perlu juga menilai apa yang sebenarnya dibutuhkan pada saat ini. Kalau misalnya akses terhadap layanan tatap muka ternyata belum bisa dilakukan, maka yang bisa dilakukan setidaknya bisa membantu diri saat ini," tuturnya.
"Walaupun dengan online, dengan chat, ataupun zoom, ada beberapa keterbatasannya tapi prioritas kita adalah supaya kita bisa menjaga kesehatan mental dengan baik. Sehingga kita lakukan apa yang kita bisa saat ini. Supaya pada saatnya bisa menjaga kesehatan mental kita dengan baik," imbuhnya.
Inez mengatakan, jika masalah mental sudah mengganggu keberfungsian diri, maka seseorang harus segera mencari bantuan profesional. Gangguan Mental tersebut bisa berupa kecemasan, stres, maupun lainnya
"Pada dasarnya ketika masalah tersebut sudah menggangu keverfungsian sehari-hari kita boleh cari bantuan. Misal kecemasan itu jadi susah tidur, lalu besoknya jadi gak fresh. Sehingga mengurangi produktifitas. Itu boleh segera mencari bantuan," pungkasnya.
Baca Juga: Hati-hati Self Diagnose Urusan Kesehatan Mental, Coba Lakukan Ini Sebagai Pencegahan!
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar