Suara.com - Komika Coki Pardede ditangkap polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba pada Rabu, (1/9/2021) pukul 22.00 WIB. Apa sih dampak penggunaan sabu pada kesehatan tubuh?
Keterangan dari polisi, ia diketahui mengonsumsi narkoba jenis sabu alias metamfetamin.
"1 (satu) Paket plastik Klip Bening yang berisikan Narkotika Jenis Sabu Milik Sdr. REZA PARDEDE (tsk 1)," tulis rilis yang diterima Suara.com, Kamis (2/9/2021).
Penyalahgunaan sabu-sabu kerap dilakukan oleh para publik figur. Salah satu klaim yang beredar adalah sabu-sabu membuat seseorang lebih bertenaga dan fokus saat bekerja. Namun, benarkah demikian?
Laman WebMD menyebut dampak penggunaan sabu memang bisa meningkatkan produksi dopamin secara signifikan. Dopamin merupakan hormon yang bertanggung jawab terhadap perasaan bahagia, semangat, dan kesenangan.
Namun dibalik itu, ada sejumlah dampak buruk yang muncul. Pengguna sabu diketahui juga berisiko mengalami masalah kesehatan gigi dan jantung.
Untuk mengetahui lebih lengkap dampak penggunaan sabu bagi kesehatan tubuh, simak penjelasannya di bawah ini:
1. Otak
Ketika sabu masuk ke dalam aliran darah, otak memproduksi dopamin dalam jumlah tinggi. Pengguna akan merasa senang dan bahagia, serta memiliki kemampuan memecahkan masalah yang lebih tinggi.
Baca Juga: Viral Video Coki Pardede Paham tentang Sabu, Polisi Kaget: Kok Tahu?
Namun hati-hati, perasaan ini tidak bertahan lama. Dalam beberapa jam, pengaruh dopamin akan hilang, membuat pengguna merasa buruk, sedih, lemas, dan berisiko depresi.
Inilah yang membuat pengguna sabu rentan kecanduan, karena dosis yang digunakan selalu meningkat.
Pada kasus overdosis sabu ekstrem, pengguna bahkan bisa mengalami penurunan kemampuan kognitif yang tidak bisa dikembalikan.
2. Jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian pada pengguna sabu-sabu. Sabu dapat meningkatkan tekanan darah Anda, membuat pembuluh darah meyempit, meningkatkan denyut jantung, hingga membuat otot jantung kolaps.
"Itu sebabnya pengguna sabu mengalami risiko serangan jantung yang lebih tinggi di usia muda," tutur dokter asal Halifax, Naveen Gupta, MBBS, BSc.
Tag
Berita Terkait
-
Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Diringkus, Puluhan Kilogram Barang Haram Disita
-
Kejanggalan Penemuan Orang Hilang Disorot Coki Pardede: Absurd Banget!
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
Detik-detik Kurir 1 Kg Sabu di Depok Gemetar Dicokok Polisi, Ngakunya Cuma jadi 'Kuda'
-
5 Fakta Video Viral Diduga Ketua Ormas di Langkat Lagi Nyabu, Pengacara Langsung Klarifikasi!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?