Suara.com - Kabar terbaru terkait pandemi Covid-19 di dunia hingga hari ini, Minggu, 19 September 2021, terdapat penambahan kasus positif selama 24 jam terakhir sebanyak 371.968 kasus.
Dalam waktu yang sama, angka kematian juga bertambah 5.657 jiwa.
Data pada situs Worldometers menunjukkan, per Minggu (19/9) pukul 07.00 WIB, kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia telah lebih dari 228,75 juta dengan kematian 4,69 juta jiwa.
Sementara itu, sejak awal virus Corona mewabah, kasus yang sudah dinyatakan sembuh ada sebanyak 205,38 juta, sehingga saat ini tersisa 18,67 juta orang masih positif Covid-19 di seluruh dunia, sebanyak 100.059 pasien di antaranya dalam kondisi kritis.
Meski secara rata-rata global, tidak ada negara yang melaporkan kasus positif baru di atas 45 ribu.
Amerika Serikat masih menjadi negara yang melaporkan infeksi baru terbanyak dengan jumlah 44.128 kasus, sedangkan kematian harian terbanyak terjadi di Rusia yang melaporkan 799 orang meninggal akibat Covid-19 dalam sehari kemarin.
Meski demikian, lonjakan kasus positif masih terjadi di sejumlah negara.
Di wilayah Asia Tenggara, lonjakan terparah kini tengah dialami Filipina yang melaporkan kasus baru telah lebih dari 23 ribu dalam sehari.
Negara itu juga saat ini juga mengalami kekurangan tenaga kesehatan secara drastis akibat banyak yang terinfeksi virus Corona maupun mengundurkan diri.
Baca Juga: Vaksin Sputnik Light Dapatkan Persetujuan Uji Coba Fase III, Apa Kelebihannya?
Filipina mengalami rekor peningkatan infeksi akibat paparan varian Delta.
Departemen kesehatan setempat melaporkan bahwa Filipina kekurangan perawatan lebih dari 100 ribu orang.
Akibatnya, tenaga kesehatan yang masih bisa bekerja harus berjaga selama berjam-jam dengan gaji kecil.
"Mereka lelah dan kelelahan. Pada awal pandemi, kami memiliki hampir 200 perawat. Pada September ini berkurang menjadi 63," kata direktur keperawatan Pusat Medis Lipa Medix, Lourdes Banaga, dikutip dari Channel News Asia.
Angka resmi menunjukkan bahwa 75.000 perawat bekerja di rumah sakit umum dan swasta Filipina. Akan tetapi masih dibutuhkan sekitar 109.000 perawat lagi.
Ketua Persatuan Perawat di Filipina Maristela Abenojar mengatakan bahwa pandemi memperparah kondisi kekurangan tenaga kesehatan di negara itu.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut