Suara.com - Pejabat kesehatan India baru-baru ini sedang menyelidiki subvarian dari virus corona Covid-19 yang dianggap sebagai penyebab utama peningkatan kasus di Inggris dalam beberapa minggu terakhir.
Para ahli mendeteksi mutasi terbaru dari virus corona Covid-19 yang disebut AY.4.2, yakni sub-garis keturunan dari varian Delta yang paling menular. Saat ini, mutasi baru ini dijuluki sebagai varian Delta plus.
Menurut para ilmuan terkemuka yang berbasis di Universitas Columbia, sebanyak 75 garis keturunan AY dari virus corona Covid-19 yang telah diidentifikasi sampai sekarang.
Tapi, hal yang paling memprihatinkan adalah AY.4 salah satu sub-varian yang cepat bermutasi dan terus meningkat jumlahnya di beberapa bagian Inggris.
Hal ini terlihat dari lonjakan kasus varian Delta selama beberapa bulan terakhir di Inggris.
Jika laporan ini diteruskan, sebanyak 63 persen dari kasus baru dalam sebulan terakhir telah diurutkan secara genom untuk memiliki varian AY.4.2.
Selanjutnya, AY. 4.2 sublineage juga telah dilacak di beberapa bagian Eropa, termasuk Denmark dan Jerman, yang pertama kali diidentifikasi pada bulan Juli 2021.
Para peneliti telah menimbulkan kekhawatiran bahwa garis keturunan, milik varian Delta yang menyebar cepat bisa sangat menular dan menyebabkan lonjakan berulang di seluruh dunia.
Dalam beberapa bulan terakhir, varian Delta Plus dikatakan sebagai mutasi yang berbeda. B.1.617.2.1/(AY.1), pertama kali diidentifikasi di negara bagian di seluruh India.
Baca Juga: Pria Ini Terinfeksi Virus Corona Dua Hari Sebelum Vaksin Covid-19, Kini Sudah Meninggal
Sementara varian yang dijuluki sebagai varian perhatian dianggap lebih berbahaya dan mengancam dibandingkan varian Delta.
Sedangkan, mutasi baru virus corona sekarang ini juga merupakan sub-garis keturunan dari varian Delta, yang telah ditetapkan lebih mengancam.
Namun dilansir dari Times of India, kedua mutasi virus corona yang merupakan cabang varian Delta bisa memicu kekhawatiran. Meskipun cakupan vaksinasi sudah cukup luas, tapi seseorang masih berisiko garis keturunan varian Delta tersebut.
Walaupun masih banyak yang diketahui tentang garis keturunan ini, para ahli percaya bahwa mutasi baru ini berasal dari varian Delta yang bisa menandakan gejala virus corona Covid-19 lebih buruk, lebuh menular dan menyebar cepat.
Sejauh ini, varian Delta dari virus corona Covid-19 dianggap 60 persen lebih menular. Para ahli pun berpendapat garis keturunan AY.4.2 juga bisa sama berbahayanya.
Ada juga bukti bahwa varian virus corona sekarang ini membuat antibodi yang digerakkan oleh vaksin Covid-19 atau kekebalan sekarang ini tidak efektif.
Varian virus corona yang sedang diselidiki sekarang ini pun diketahui mengandung mutasi yang mengkhawatirkan. A1711V adalah mutasi yang mempengaruhi protein Nsp3 virus, yang memainkan peran penting dalam replikasi virus.
Varian ini juga memiliki dua mutasi tambahan yang bisa mempengaruhi protein lonjakan virus corona.
Saat ini, para peneliti belum mengetahui seberapa besar dan cepatnya infeksi virus corona yang disebabkan oleh varian tersebut. Tapi, varian ini merupakan garis keturunan dari varian Delta yang berdampak pada vaksinasi, sehingga orang-orang harus berhati-hati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?