Suara.com - Konsumsi makanan sehat tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga otak dan kesehatan mental. Karena, kesehatan pikiran dan tubuh saling berhubungan.
Karena itu, stres bisa mempengaruhi suasana hati dan tingkat energi Anda. Jika Anda sering merasa moody atau gugup, Anda bisa mengonsumsi makanan sehat tertentu sehari-hari.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, 5 makanan sehat yang baik untuk kesehatan tubuh dan kesehatan mental.
1. Kedelai
Kedelai mengandung asam amino yang sangat penting untuk otot dan tulang tubuh Anda, sehingga bisa membantu mengatasi gangguan tidur dan insomnia. Makan kedelai juga bisa mengurangi risiko masalah kesehatan yang lebih serius, seperti Alzheimer.
Makan kedelai juga baik untuk kesehatan tubuh wanita yang sudah menopause. Karena, banyak wanita selama menopause mengalami perubahan suasana hati, kurang konsentrasi, dan kelelahan.
Menopause secara progresif menghentikan produksi estrogen, tetapi kedelai bisa membantu mengatasi masalah ini. Apalagi, kedelai juga mengandung sesuatu yang disebut isoflavone, yakni bahan kimia nabati yang bisa menggantikan estrogen.
Kandungan ini juga bisa ditemukan dalam tahu, susu kedelai, yogurt kedelai dan tepung kedelai. Di sisi lain, kedelai juga bisa membantu meningkatkan kesehatan otak.
2. Salmon
Baca Juga: Covid-19 Varian Omicron Mengancam, Kenapa Virus Corona Bisa Terus Bermutasi?
Salmon adalah makanan dengan kandungan omega-3 yang sangat baik untuk otak dan membantu meningkatkan fungsi sel. Sehingga, mengonsumsi salmon bisa menurunkan risiko kesedihan, depresi, masalah memori dan demensia pada orang tua.
Karena tubuh Anda tidak bisa menghasilkan omega-3, mengonsumsi salmon adalah pilihan terbaik. Jenis ikan berlemak ini menyeimbangkan hormon, mengontrol nafsu makan, dan meningkatkan serotonin.
3. Bawang putih mentah
Ada banyak manfaat bawang putih mentah pada kesehatan otak, termasuk peningkatan memori yang penting bagi orang tua. Anda bisa makan bawang putih mentah sendiri atau mencampurkannya ke dalam salad, tergantung selera Anda. Karena, bawang mengandung alicin yang merupakan senyawa untuk membantu mencegah penuaan, penyakit dan meningkatkan kadar serotonin.
4. Cokelat pahit
Cokelat pahit sedikit berbeda dari cokelat manis biasa. Perbedaannya, cokelat pahit mengandung kakao yang sangat tinggi, yakni 50-90 persen. Saat Anda mengonsumsi cokelat ini, camilan ini bisa membantu melepaskan endorphin, yang merupakan zat kimia untuk membantu mengelola stres dan meningkatkan perasaan bahagia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya