Suara.com - Dahulu, sebagian besar wanita ingin nikah muda dan segera memiliki anak sebelum usia 30 tahun. Tapi sekarang, sudah banyak wanita yang nyaman meniti karir dan mungkin berencana menikah setelah usia 30 tahun.
Menikah sebelum atau sesudah usia 30 tahun adalah pilihan setiap orang yang tidak ada salah atau benar. Tapi, memiliki anak sebelum atau sesudah usia 30 tahun pasti juga akan memberikan pengalaman berbeda.
Beberapa ahli pun mendukung wanita untuk memiliki anak setelah usia 30 tahun, tapi ada pula yang menjelaskan dampak buruknya.
Karena, fakta bahwa memiliki anak seiring bertambahnya usia yang semakin tua akan berdampak pada perkembangan anak itu tidak bisa dihindari.
Berikut dilansir dari Times of India, beberapa kelebihan dan kekurangan memiliki anak sebelum atau sesudah usia 30 tahun.
1. Keguguran
Ilmu pengetahuan populer menunjukkan bahwa pasangan yang memiliki anak di usia 20 tahun lebih berisiko rendah keguguran dan bayi lahir cacat. Karena, sistem reproduksi pria dan wanita usia 20-an masih berfungsi secara efisien.
Setelah usia 40-an, pria akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas sperma. Begitu pula wanita yang akan mengalami penurunan jumlah dan kualitas sel telur. Kondisi metabolisme tambahan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes membuatnya lebih sulit untuk hamil.
2. Perkembangan mental anak
Baca Juga: Dokter Temukan Antibodi Virus Corona Bertahan Dalam ASI selama 10 Bulan
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa usia ibu yang lebih tua bisa menyebabkan penurunan hasil neurokognitif.
Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2009, ayah yang berusia cukup tua salah satu faktor anak-anak mengalami penurunan hasil neurokognitif selama masa bayi dan kanak-kanak.
Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry menyarankan usia ayah juga dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko autisme pada anak-anak.
3. Kesehatan mental anak-anak
Masalah biologi memang salah satu hal yang dikhawatirkan orang tua yang lebih tua. Tapi, memiliki anak di usia mendatang bisa menjadi pilihan terbaik jika menyangkut kesehatan mental.
Studi yang berbeda menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang lebih tua memiliki dampak negatif yang lebih sedikit pada kesejahteraan mental mereka. Kondisi ini lebih sering terjadi pada ayah yang lebih tua.
Dalam kasus ibu yang lebih tua, kondisi ini tidak memberikan keuntungan psikososial pada anak. Studi memang menunjukkan bahwa ibu yang lebih tua justru lebih dewasa, berpendidikan dan tidak mengalami perilaku berisiko selama kehamilan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern