Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 untuk anak mulai dilakukan oleh negara-negara di dunia. Sayangnya, rintangan besar dalam vaksinasi anak adalah keengganan orang tua.
Di Belanda, 43 persen dari hampir 1.800 orang tua yang memiliki anak 5-12 tahun mengatakan mereka tidak akan mengizinkan anak-anak mereka divaksin dan 12 persen mengatakan mereka mungkin akan menolak.
Hasil jajak pendapat di program televisi Een Vandaag itu juga menunjukkan bahwa hanya 30 persen orang tua yang membolehkan anaknya disuntik vaksin.
Sebuah survei di Italia oleh Noto Sondaggi yang hasilnya dirilis pada 5 Desember menemukan bahwa hampir dua pertiga responden mendukung vaksinasi, namun persentasenya anjlok menjadi 40 persen di kalangan orang tua dari anak 5-12 tahun.
Kurangnya data tentang efek vaksin pada anak menjadi alasan utama keengganan orang tua, sementara sepertiga berpendapat bahwa anak-anak kemungkinan kecil terinfeksi dan 9 persen mengkhawatirkan efek samping jangka panjang.
Vaksinasi anak di AS berjalan lambat sejak diawali bulan lalu. Dari 28 juta anak Amerika yang memenuhi syarat di kelompok usia itu, sekitar 5 juta di antaranya telah menerima setidaknya satu dosis.
Sejumlah orang tua khawatir dengan laporan tentang peradangan jantung –efek samping vaksin langka yang ditemukan di kalangan pria muda usia dengan tingkat kejadian yang lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya.
Pekan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan mereka belum menemukan efek samping tersebut di antara penerima vaksin berusia 5-11 tahun.
Sebelumnya Pfizer dan BioNTech mengatakan tak ada persoalan serius terkait keamanan vaksin yang ditemukan dalam uji-uji klinis.
Baca Juga: Jurus Anies Ikut Tenangkan Siswa SD yang Ketakutan Disuntik Vaksin: Didekati Lalu Dibisiki
"Data menunjukkan vaksin aman, efektif, dan menunjukkan hasil yang sangat mirip dengan hasil uji pada anak-anak yang lebih tua," kata Dr Luigi Greco, ahli kesehatan anak dan manajer pelatihan regional di serikat dokter anak keluarga Italia, Lombardy.
Sejumlah pemerintah masih membatasi vaksinasi pada anak sambil menunggu lebih banyak data tersedia.
Di Prancis, hanya anak-anak dengan obesitas atau kondisi kesehatan serius yang ditawari vaksin pada tahap awal vaksinasi.
Komisi penasihat vaksinasi Jerman STIKO mengatakan mereka tidak bisa membuat rekomendasi umum tentang vaksinasi anak akibat keterbatasan data.
Mereka merekomendasikan anak-anak usia 5-11 tahun dengan kondisi tertentu untuk diberikan vaksin.
Kapten Vaksin
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Benarkah Vaksinasi Campak Bisa Picu Kecacatan Anak? Ini Penjelasan Dokter
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Vaksinasi Melonjak, Cuci Tangan Meningkat: Rahasia Keluarga Sehat Ternyata Ada di Tangan Ayah!
-
Waspada! Pneumonia Mengintai Dewasa dan Lansia, PAPDI: Vaksinasi Bukan Hanya untuk Anak-Anak
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan