Suara.com - Penyebaran COVID-19 varian Omicron di Inggris menjadi perhatian otoritas kesehatan setempat.
Karena itu, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid pun menekankan kembali pentingnya pemberian vaksin booster alias vaksinasi dosis ketiga pada masyarakat.
"Varian ini menyebar dengan kecepatan yang luar biasa, sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya, infeksinya berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari. Ini berarti kita menghadapi gelombang infeksi yang luar biasa, kita sekali lagi berada dalam perlombaan antara vaksin dan virus," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid kepada Sky News.
Javid mengatakan meskipun tidak ada kematian yang dikonfirmasi di Inggris dan hanya 10 orang yang dirawat di rumah sakit akibat varian Omicron, penyebarannya yang cepat berarti bahwa jika pemerintah tidak bertindak, layanan kesehatan bisa kewalahan.
"Dua dosis vaksin tidak cukup, tetapi tiga dosis masih memberikan perlindungan yang sangat baik terhadap infeksi simtomatik," kata Javid.
Sejak kasus Omicron pertama terdeteksi pada 27 November di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat dan mengatakan bahwa "gelombang pasang" Omicron akan datang.
Inggris mengatakan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil, satu juta orang bakal terinfeksi Omicron pada akhir bulan.
Johnson, yang menghadapi pertentangan di partainya sendiri atas langkah-langkah untuk mengekang Omicron dan protes atas pesta yang dilakukan stafnya di Downing Street selama lockdown tahun lalu, mendesak orang-orang untuk segera mendapatkan booster guna melindungi "kebebasan dan cara hidup kita."
Pemerintah Inggris ingin menawarkan booster pada semua penduduk dewasa menjelang pergantian tahun, sebuah target ambisius mengingat liburan Natal segera tiba dan upaya memvaksin 1 juta orang per hari berarti dua kali lipat dari tingkat vaksinasi saat ini yang mencapai 530.000 orang per hari.
Baca Juga: Antisipasi Omicron, Dishub Lampung Buka Posko di Simpul Transportasi
Secara global, COVID-19 telah membunuh 5,3 juta orang, melemahkan ekonomi, dan mengubah kehidupan normal bagi banyak orang.
Di Inggris, lebih dari 146.000 orang meninggal dunia akibat penyakit itu.
Berita Terkait
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Kalahkan Crystal Palace Lewat Adu Penalti, Mikel Arteta Puji Mental Pemain Arsenal
-
Ruben Amorim Pusing Tujuh Keliling
-
Mikel Arteta Belum Ikhlas Arsenal Menang Lewat Adu Penalti
-
4 Fakta Menarik Kemenangan Arsenal Atas Crystal Palace di Perempat Final Piala Liga Inggris
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern