Suara.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkap data baru tentang vaksin Pfizer. Mereka mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 tersebut aman diberikan kepada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun.
"Temuan keamanan awal ini mirip dengan yang dijelaskan dalam uji klinis," kata peneliti Anne Hause dari Tim Respons COVID-19 CDC.
Hal ini mengarah kepada persetujuan penggunaan darurat vaksin Pfizer untuk anak-anak, lapor Medical Xpress.
Laporan itu didasarkan pada data yang dikumpulkan oleh Vaccine Adverse Reporting System (VAERS) dari CDC dari orang-orang tua yang anaknya sudah mendapat vaksin Pfizer.
Selama periode enam minggu setelah persetujuan suntikan, yakni 3 November hingga 19 Desember, VAERS menerima 4.249 laporan efek samping setelah vaksinasi Pfizer pada anak-anak usia 5 hingga 11.
Sebagian besar (97,6%) tidak serius, sementara yang lainnya hanya mengalami reaksi yang terlihat pada vaksinasi umumnya, seperti nyeri di lengan, kelelahan, atau sakit kepala.
Efek yang lebih parah sangat jarang terjadi. Dari sekitar 8,7 juta vaksinasi yang diberikan selama masa studi, 100 laporan tersebut diterima oleh VAERS.
Laporan termasuk 29 laporan demam, 21 laporan muntah, dan 10 laporan kejang serius, meskipun dalam beberapa kasus kejang ini, faktor mendasar lainnya berpotensi terlibat.
Selain itu, hanya ada 15 laporan awal dari kondisi jantung langka yang dikenal sebagai miokarditis.
Baca Juga: Diminum Dua Kali Sehari, Obat Covid Buatan Pfizer Disetujui di Amerika
Dua gadis berusia 5 dan 6 tahun meninggal selama masa penelitian. Namun, peneliti mencatat bahwa mereka memiliki riwayat penyakit rumit dan dalam kondisi kesehatan yang rapuh sebelum vaksinasi.
"Tidak ada data yang menunjukkan hubungan sebab akibat antara kematian dan vaksinasi," imbuh peneliti.
Karena data ini, CDC menyarankan kepada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun untuk divaksinasi demi mencegah infeksi virus corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis