Suara.com - Sebuah panel Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan vaksin Pfizer untuk booster anak usia 12 hingga 15 tahun.
Direktur CDC Rochelle Walensky kemungkinan menandatangani kontrak pada Rabu malam, dan vaksin bosa segera diberikan hari ini.
FDA mengizinkan booster Pfizer pada hari Senin, membuka jalan bagi lampu hijau terakhir CDC. Karena CDC tidak mengharuskan orang yang divaksinasi dan didorong untuk dikarantina setelah terpapar, ketersediaan suntikan booster untuk anak berusia 12-15 tahun dapat berdampak besar untuk menjaga anak-anak di sekolah selama gelombang musim dingin.
Booster untuk remaja muda dapat “mengurangi potensi anak menjadi positif atau terinfeksi,” kata Dr. Amanda Cohn, penasihat senior untuk vaksin di Pusat Nasional untuk Imunisasi dan Penyakit Pernafasan CDC.
“Ini adalah salah satu alat di kotak peralatan kami,” kata anggota panel Dr. Oliver Brooks, Kepala Petugas Medis di Watts HealthCare Corporation. "Ini palu, kita harus memukul paku itu dengan keras."
Namun, panel CDC menekankan bahwa perlu lebih banyak upaya harus dilakukan untuk vaksin awal. Karena hampir sepertiga dari anak berusia 12-17 tahun belum menerima suntikan pertama mereka.
Hal itu yang memainkan peran besar dalam penularan di sekolah, serta tingkat yang tinggi. rawat inap pediatrik sebagai omicron hits yang tidak divaksinasi.
Fokusnya masih harus ditujukan untuk membuat anak-anak yang tidak divaksinasi bisa divaksinasi, kata Dr. Helen Keipp Talbot, anggota panel dan profesor medis di Universitas Vanderbilt.
"Booster sangat penting tetapi mereka tidak akan menyelesaikan masalah rumah sakit yang penuh sesak ini. Itu yang tidak divaksinasi, ”kata Talbot.
Baca Juga: Mantap! Gibran Mulai Siapkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Kota Solo
Menurut CDC, anak berusia 12-17 tahun yang tidak divaksinasi memiliki risiko 11 kali lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit daripada remaja yang divaksinasi penuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional