Suara.com - Baru-baru ini, viral di media sosial potongan video seorang wanita diduga menganiaya anaknya ketika berjualan secara live di Facebook.
Dalam video itu, saat tengah berjualan terdengar suara tangisan seorang anak. Wanita yang bernama Ike Nency Dian Handayani itu lantas memanggil suaminya dan memberi tahu bahwa hidung anaknya berdarah.
"Yah (ayah) berdarah yah, berdarah noh," kata wanita itu dalam video.
Pratiwi Noviyhanti, seorang pemerhati ODGJ (Orang Dengan Gangguan Kejiwaan) pun akhirnya turun tangan menyambangi kediaman perempuan yang berada dalam video viral tersebut.
Pratiwi menyambangi kediaman perempuan itu setelah mendapatkan banyak laporan dari warganet, salah satunya perempuan itu melakukan eksploitasi anak.
"Malam jam 11, aku mendapat info kalau dia (anak) masih suka disuruh live. Sedangkan, dia harus sekolah mungkin atau harus belajar. Lalu, anaknya yang 1,5 tahun sering dipukulin," kata Novi ketika berbicara dengan seorang wanita yang menemaninya menyambangi rumah Ike, demikian mengutip dari chanel YouTube Pratiwi Noviyanthi.
Perempuan itu juga berpendapat bahwa perlakuan Ike terhadap anak-anaknya yang berjumlah 4 orang sudah terlihat. Ia bercerita bahwa anak pertama Ike juga terlihat memiliki perilaku agresif terhadap lingkungan sekitar.
"Ini sudah terlihat dampaknya. Karena, anaknya sekarang juga agresif, suka minta (uang) sama orang-orang yang lebih tua," jelas perempuan yang mendampingi Pratiwi.
Perilaku agresif juga dikenal dengan istilah agresi. Ada banyak masalah mendasar yang bisa membuat anak-anak berperilaku agresif.
Baca Juga: Setelah Omicron, Muncul Lagi Virus Covid-19 Baru Bernama IHU
Perilaku agresif yang dilakukan oleh anak bisa berupa fisik maupun verbal. Agresi fisik seperti memukul, mendorong, menendang, dan kekerasan lainnya. Sedangkan untuk agresi verbal seperti menghina, berteriak keras, berbicara kotor, dan lainnya.
Dilansir dari Child Mind Institute, perilaku agresi pada anak-anak ini sangat polimorfik, kesamaan untuk sejumlah kondisi kejiwaan, masalah medis, dan keadaan kehidupan yang berbeda.
Berikut ini, beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak memiliki perilaku agresif.
1. Gangguan mood
Anak-anak yang mengidap bipolar seringkali menjadi sangat agresif. Mereka kehilangan kendali diri sehingga menjadi lebih impulsif.
Di sisi lain, mereka juga lebih mudah tersinggung dan terkadang lekas marah hingga menyerang orang lain, meskipun agresi jarang terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya