Suara.com - Aktris Hollywood legendaris, Betty White meninggal dunia di usia 99 tahun setelah mengalami stroke pada 6 hari sebelumnya.
Dr. William A. Pullen, seorang dokter swasta yang berbasis di Santa Monica, menyatakan bahwa Betty White meninggal dunia seminggu setelah menderita cerebrovascular accident, yang juga dikenal sebagai stroke.
Stroke salah satu masalah kesehatan yang terjadi ketika asupan darah ke otak terganggu dan terhenti. Sehingga, jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi.
Stroke termasuk penyakit serius yang bisa membahayakan nyawa penderitanya, bila tak segera mendapatkan pertolongan medis.
Gejala Stroke
Sementara itu dilansir dari Hellosehat, gejala stroke sangat beragam, mulai dari ringan hingga berat.
Gejala stroke cenderung terjadi mendadak dan hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Gejalanya juga akan semakin buruk dalam jangka waktu 24 sampai 72 jam.
Adapun gejala stroke paling umum, antara lain:
- Sakit kepala mendadak
- Kehilangan keseimbangan
- Kelelahan
- Kehilangan kesadaran atau koma
- Vertigo dan pusing
- Penglihatan yang buram dan menghitam
- Kelemahan atau mati rasa pada satu isi tubuh, mulai dari wajah, tangan dan kaki
- Kesulitan berbicara
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Ada 14 Warga Bandung Terpapar Covid-19 Varian Omicron
Sedangkan, penyebab stroke sediri tergantung pada jenisnya, antara lain:
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik termasuk jenis stroke yang paling banyak terjadi dibandingkan jenis stroke lainnya. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di otak menyempit atau tersumbat, sehingga aliran darah menuju ke otak terhambat.
Ada dua kondisi yang bisa menyebabkan stroke iskemik, termasuk penumpukan plak dan terjadinya penggumpalan darah. Penggumpalan darah bisa terjadi akibat atrial fibrilasi dan penyakit sel sabit.
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah. Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah, pecah dan menumpahkan darah di sekitarnya.
Kondisi ini bisa menyebabkan penumpukan darah yang mendorong jaringan otak di sekitarnya. Kondisi ini juga bisa menyebabkan kematian atau koma panjang.
Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan stroke hemoragik, termasuk hipertensi, aneurisma, malformasi arteri dan penggunaan obat pengencer darah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien