Suara.com - Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat. Karena itu, pencegahan perlu diutamakan, salah satunya rutin melakukan pola hidup bersih dan sehat sejak dini.
Dikatakan Direktur Sekolah Dasar Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih, orangtua perlu meningkatkan kemampuan literasi terhadap perilaku bersih dan sehat di era kebiasaan baru.
“Ayo, orang tua dan masyarakat, kita ajarkan anak-anak kita kemampuan literasi terhadap perilaku bersih dan sehat. Literasi bagaimana anak-anak kita harus hidup di era kebiasaan baru,” katanya mengutip ANTARA.
Ia menekankan bahwa keluarga memiliki peran vital untuk memberi kesiapan pada anak-anak dan membekali mereka dengan pengetahuan protokol kesehatan agar pelaksanaan PTM berjalan lancar.
Sri menilai bahwa saat ini PTM merupakan jawaban serta solusi untuk mengejar mutu capaian pembelajaran yang tertinggal akibat penerapan PJJ yang terlalu lama. Keberhasilan pelaksanaan PTM, kata Sri, juga ditentukan oleh kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di lingkungan sekolah.
Selain itu, ia juga mengingatkan agar satuan pendidikan menerapkan instruksi dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi peserta didik.
“Sekolah tidak akan menjadi tempat yang aman kalau perilaku itu tidak terbangun secara kolektif,” tegasnya.
Sejauh ini, lanjut Sri, pihak pemerintah, baik pusat maupun daerah, telah mendorong percepatan pemberian vaksin kepada semua kelompok umur, bahkan kini booster pun telah tersedia. Akan tetapi, seluruh upaya itu tidak akan menjamin kesehatan dan keselamatan jika masyarakat tidak bertanggung jawab terhadap diri sendiri.
“Saya juga yakin orang tua, terutama ibu, memegang peranan luar biasa di rumah tangga atau keluarga sebagai role model, harus betul-betul ajeg bagaimana memberi literasi dan edukasi kepada anak-anak jangan abai sama protokol kesehatan,” katanya.
Baca Juga: Selain Tindakan Intoleran, PBNU dan Pemerintah Sepakat Perangi Pelecehan Seksual dan Perundungan
Sri mengatakan SKB Empat Menteri telah mencakup aturan dan antisipasi pelaksanaan PTM saat pandemi, termasuk prosedur penghentian PTM untuk sementara waktu apabila terdapat lonjakan kasus penularan COVID-19.
Jika terjadi klaster penularan COVID-19, maka penghentian sementara PTM sekurang-kurangnya berlangsung dalam waktu 14 kali 24 jam. Penghentian PTM, lanjut Sri, dilakukan apabila angka positivity rate hasil ACF di atas 5 persen dan warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi kasus hitam di atas 5 persen.
“Ketika hal ini terjadi, sekolahnya ditutup dulu dari PTM, artinya pembelajaran dari rumah diberlakukan kembali dan sekolah harus memfasilitasi,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Gerah Lihat Sampah Visual, Gubernur Pramono akan Sikat Baliho dan Bendera Partai Liar di Jakarta
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Dinkes DKI Akui Belum Ada Dapur MBG di Jakarta yang Kantongi Sertifikat Kebersihan
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru