Suara.com - Makanan Pendamping ASI atau MPASI adalah makanan pertama yang akan dikonsumsi anak setelah ASI. Tapi saat proses membuatnya, banyak ibu yang penasaran, bolehkah MPASI ditambahkan penyedap rasa?
Menurut Ahli Gizi Keluarga, dr. Diana F. Suganda, Sp.GK, M.Kes, jawabannya, boleh. Ia yang menyadur pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDA) tentang penggunaan gula dan garam pada MPASI.
"Jadi dari WHO, dari IDAI sudah memperbolehkan, pada MPASI untuk anak menggunakan gula dan garam sudah boleh. Lalu, untuk menambahkan penyedap rasa juga boleh," ujar dr. Diana dalam konferensi pers Hari Gizi Nasional Royco, Selasa (25/1/2022).
Meski begitu, dr. Diana menegaskan penggunaan penyedap rasa ini tidak boleh berlebihan, dan harus secukupnya. Apalagi kata dia, mangkuk dan jumlah MPASI bayi hanya berkisar 150 hingga 200 mili.
"Itu paling sejumput atau paling pinch of, itu sudah membuat rasa jadi lebih nikmat, dan mudah-mudahan anaknya jadi lebih nafsu makan," tegasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan alih-alih bertolok pada rasa makanan, dr. Diana berharap para orangtua fokus pada kandungan gizi pada MPASI, yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral.
"Memberikan nutrisi dengan gizi seimbang, semuanya harus ada. Jadi bagaimana cara menjaga kualitasnya kita mau masak ada nasi, ikan, telur, sayur, buah dalam satu kali makan lengkap," terangnya.
Terakhir, ia juga minta para orangtua untuk perhatikan prose pengolahan makanan agar nutrisinya tetap terjadi. Seperti sayuran tidak terlampau matang hingga gizinya berkurang, atau menggoreng dengan suhu yang panas.
"Jadi saran saya untuk memasak protein dan sayuran tidak dipanaskan dengan suhu yang terlalu tinggi, jadi untuk menggoreng seperti tenggelam di minyak, disarankan model tumis saja tidak terlalu panas," tutup dr. Diana.
Baca Juga: Gizi Seimbang Tidak Hanya Tentang Pola Makan, Gaya Hidup Aktif Juga Termasuk Loh!
Berita Terkait
-
Bukan Sekadar Enak: Cek Batas Aman Konsumsi Ramen Menurut Ahli Gizi
-
Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Kasus Toko Roti Online Diduga Menipu Soal Label 'Gluten Free', Ini Penjelasan Ahli Gizi
-
BGN Tanpa Ahli Gizi: Komposisi Pimpinan yang Memicu Kritik
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa