Suara.com - Banyak pasien virus corona Covid-19 mengalami gejala jangka panjang yang disebut sebagai Long Covid-19.
Gejala Long Covid-19 ini cukup mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Tapi, minum suplemen tertentu bisa menurunkan tingkat keparahan gejala Long Covid-19 hampir 2 kali.
Orang yang mengonsumsi suplemen Probio7 Professionals AB2 atau plasebo 2 kali lebih mungkin tidak mengalami gejala Long Covid-19.
Artinya, suplemen Probio7 Professionals AB21 dapat mencegah Long Covid-19. Peneliti telah melakukan penelitian lebih dalam mengenai hal tersebut pada 78 orang dari 147 (53,1 persen) pada kelompok probiotik.
Selain itu, penelitian ini juga melibatkan 41 dari 146 orang (28,1 persen) pada kelompok plasebo.
Hasilnya, orang yang mengonsumsi suplemen menurunkan risiko terjadinya gejala Long Covid-19 secara signifikan.
Studi juga menyatakan bahwa gehala virus corona pun berlangsung 3,3 hari lebih sedikit pada pada kelompok probiotik dibandingkan dengan plasebo.
Suplemen Probio7 Professionals AB2 merupakan suplemen makanan bakteri yang bisa meningkatkan bakteri sehat dalam sistem pencernaan.
Penelitian tersebut menyiratkan bahwa usus yang sehat dapat membantu melawan virus corona Covid-19 dan menawarkan harapan baru bagi penderita Long Covid-19.
Baca Juga: WHO: Varian Virus Corona Selanjutnya akan Lebih Menular dari Omicron
Pusat Penelitian Ilmu Kesehatan Terjemahan di Mexico City memimpin penelitian. Temuan ini menambah semakin banyak penelitian tentang peran mikrobioma pada kesehatan.
Staffordshire GP Dr Mike Brown mengaku sangat terkesan dengan penelitian tersebut. Ia akan mempertimbangkan untuk merekomendasikan jenis suplemen kesehatan ini untuk pasien virus corona dan Long Covid-19.
Kantor Statistik Nasional (ONS) menunjukkan bahwa kelelahan adalah gejala paling umum dari Long Covid-19.
Gejala umum lainnya termasuk kehilangan penciuman, sesak napas dan kesulitan bernapas. Long Covid-19 paling umum pada orang berusia antara 35 hingga 69 tahun di Inggris.
NHS mendefinisikan Long Covid-19 sebagai gejala yang bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah infeksi asli.
"Peluang memiliki gejala jangka panjang tampaknya tidak terkait dengan seberapa sakit Anda saat pertama kali terkena virus corona," kata NHS dikutip dari Express.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa