Suara.com - Ada beberapa efek samping vaksin Covid-19 Pfizer yang penting untuk diperhatikan. Beberapa yang sudah terdeteksi dan dilaporkan adalah reaksi alergi parah dan peradangan jantung.
Berikut penjelasan efek samping vaksin covid-19 Pfizer dikutip dari health.govt.nv.
Miokarditis dan perikarditis
Efek samping vaksin Covid-19 Pfizer pertama yang perlu diwaspadai ialah Miokarditis dan perikarditis. Miokarditis adalah peradangan otot jantung, sedangkan perikarditis adalah peradangan jaringan yang membentuk kantung di sekitar jantung.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus (termasuk COVID-19). Meskipun kasus ini jarang, namun tetap penting untuk diwaspadai.
Gejala miokarditis atau perikarditis yang terkait dengan vaksin umumnya muncul dalam beberapa hari atau dalam beberapa minggu pertama setelah melakukan vaksin. Jika Anda mendapatkan salah satu dari gejala-gejala baru ini setelah vaksinasi Anda, Anda harus mencari bantuan medis, terutama jika gejala-gejala ini tidak hilang:
Sesak napas atau rasa sakit lainnya
Efek samping vaksin Covid-19 Pfizer yang serius kedua setelah miokarditis dan perikarditis ialah:
- Merasakan ketidaknyamanan atau rasa sakit di dada atau leher Anda.
- Merasakan kesulitan bernapas atau menarik napas
- Merasa pusing sampai pingsan
- Jantung berdebar cepat.
Reaksi alergi
Baca Juga: Jangan Beri Anak Parasetamol untuk Redakan Efek Samping Vaksin Covid-19, Ini Sebabnya!
Seperti disebutkan di muka, efek samping vaksin covid-19 Pfizer yang serius lainnya ialah reaksi alergi.Reaksi alergi serius atau anafilaksis jarang terjadi, tetapi tetap penting untuk diwaspadai. Inilah sebabnya mengapa orang harus mengamati reaksi vaksin selama sekitar 15 menit setelah vaksinasi.
Efek samping yang umum terjadi
Seperti semua obat-obatan, vaksin COVID-19 Pfizer dapat menyebabkan efek samping, tetapi tidak semua bisa mengalaminya. Meskipun demikian, sebagian besar orang mnegalami efek samping ringan seperti berikut ini:
- bagian lengan yang diinjeksi terasa sakit / pegal
- lelah
- sakit kepala
- Anda mungkin juga mengalami demam selama 1 atau 2 hari setelah vaksinasi Anda.
Jika terjadi efek samping vaksin covid-19 Pfizer setelah melakukan vaksin, disarankan untuk segera menghubungi dokter. Untuk penanganan ringan, bila mengalami demam, Anda bisa meminum obat penurun panas seperti paracetamol, seperti disarankan oleh nhs.uk.
Jika Anda mengalami suhu tinggi yang berlangsung lebih dari 2 hari, batuk baru yang terus menerus atau kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau rasa Anda, Anda mungkin menderita COVID-19.
Tetaplah tinggal di rumah atau melakukan isolasi mandiri dan juga segera dapatkan tes. Anda tidak dapat tertular COVID-19 dari vaksin, tetapi Anda mungkin telah tertular sebelum atau sesudah vaksinasi Anda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?