Suara.com - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, lantaran angka infeksi Covid-19 varian Omicron sudah mulai bergeser dan meningkat di luar Jawa dan Bali.
Ia mengatakan, hal ini terlihat dari analisis epidemiologi yang dilakukan Kementerian Kesehatan bersama beberapa pakar. Pihaknya kemudian menemukan kasus yang tadinya 90 persen Omicron di Jawa dan Bali, menurun jadi 72 persen.
"Kalau sebelumnya, beberapa minggu lalu 90 persen varian Omicron ada di Jawa Bali. Sekarang sudah mengalami pergeseran penularan lokal, sekarang di Jawa Bali itu kira-kira 72 persen, dan di luar Jawa Bali itu sudah mencapai 28 persen," ujar Dante dalam acara diskusi Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).
Seperti diketahui, pola yang sama juga pernah terjadi pada Juli dan Agustus 2021 saat gelombang varian Delta menurun di Jawa Bali, tapi melonjak di luar Jawa dan Bali.
"Kenapa begitu, karena negara kita negara kepulauan, yang butuh transmisi orang antar pulau ini untuk melakukan penyebaran," terangnya.
Ia lantas menjelaskan, pola ini terjadi di Indonesia karena penyebaran Omicron di Jawa-Bali berasal dari perjalanan internasional. Lalu berkembang menjadi transmisi lokal, dari masyarakat Jawa dan Bali beralih ke luar wilayah tersebut.
Sehingga untuk mengantisipasi lonjakan kasus di luar Jawa dan Bali agar tetap terkendali, menurut Wamenkes Dante, pihaknya sedang menentukan strategi dengan cara mengenali karakter varian Omicron.
"Karakter virus ini tidak terlalu berat secara klinis, tetapi mudah sekali untuk menular. Karena mudah sekali menular maka strategi yang dilakukan adalah melakukan penggiatan protokol kesehatan yang lebih masih di masyarakat," tuturnya.
Strategi selanjutnya, lantaran Omicron berisiko rendah sebabkan gejala berat, maka Kemenkes pastikan bakal tetap menggalakan program isolasi mandiri (isoman) dan karantina.
Baca Juga: Benarkah Seseorang Bisa Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron Hingga Berbulan-Bulan?
"Melakukan isolasi mandiri bagi mereka yang terindentifikasi tidak mempunyai gejala dan gejala ringan. Sehingga dengan begitu kita bisa melakukan penanganan Omicron ini secara proporsional, berdasarkan karakteristik Omicron ini secara umum," tutup Wamenkes Dante.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental