Suara.com - Anda mungkin pernah merasa pusing yang disertai dengan peningkatan detak jantung berkali-kali. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom takikardia ortostatik postural atau POTS.
Dalam kondisi ini, seseorang akan merasa pusing ketika berdiri dan detak jantungnya akan lebih cepat. Kondisi ini akan mereda ketika mereka duduk atau beristirahat.
"Pada kasus POTS, pusing atau pingsan juga disertai dengan peningkatan cepat detak jantung lebih dari 30 detak per menit atau detak jantung yang melebihi 120 detak per menit, dalam waktu 10 menit setelah naik," kata laporan Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke AS dikutip dari Times of India.
Masalahnya mengkhawatirkan ketika seseorang berdiri tegak, itu hilang saat istirahat atau ketika orang itu duduk.
Gejala umum POTS adalah merasa pusing saat berdiri. Namun tidak hanya itu, ada beberapa tanda lain yang dialami seseorang bersamaan dengan hal tersebut.
Misalnya, seseorang dapat mengalami kelelahan, kegoyahan, kabut otak atau sulit berkonsentrasi dan jantung berdebar-debar bersamaan dengan kondisi utamanya.
Banyak juga orang yang pingsan di bawah tekanan kondisi tersebut. Orang yang memiliki POTS juga dapat memiliki gejala yang tidak biasa seperti sakit kepala, kembung, sembelit, kurang tidur atau insomnia, intoleransi terhadap panas dan sesak napas.
Karena sesak napas dan kelelahan, orang-orang ini dapat mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik yang intens seperti berolahraga.
Ada 3 jenis POTS, antara lain POTS neuropatik, POTS hiperadrenergik, dan POTS volume darah rendah.
Terlepas dari posisi tubuh kita, detak jantung dan tekanan darah bekerja dalam koordinasi untuk menjaga tubuh berfungsi dengan baik.
Tetapi dalam kasus POTS, detak jantung dan tekanan darah tidak terkoordinasi dengan baik. Karena itu, tekanan darah berfluktuasi mempengaruhi orang tersebut ketika dia berdiri tegak atau melakukan pekerjaan fisik.
Pada wanita, mereka yang memiliki POTS pun akan merasakan kondisinya lebih buruk selama siklus menstruasi.
POTS paling banyak menyerang wanita dan mereka yang sedang dalam fase menstruasi serta fase pra-menopause.
"Semua orang bisa menderita POTS pada usia berapa pun, tapi mayoritas menyerang wanita antara usia 15 hingga 50 tahun," jelas laporan tersebut.
Beberapa wanita melaporkan peningkatan episode POTS tepat sebelum periode menstruasi mereka. POTS sering dimulai setelah kehamilan, operasi besar, trauma, atau penyakit virus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut