Suara.com - Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah yang diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Penderitanya biasanya dapat mengalami komplikasi. Lantas, apa saja komplikasi yang bisa terjadi? Simak ulasannya berikut ini.
Diketahui, atau yang biasa disebut diabetes pertama kali diidentifikasi sebagai penyakit yang berhubungan dengan "air seni yang manis", dan kehilangan otot yang berlebihan di dunia kuno. Peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia ) menyebabkan tumpahan glukosa ke dalam urin, sehingga membuatnya disebut urine manis.
Biasanya, kadar glukosa darah dikontrol ketat oleh insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas. Insulin menurunkan kadar glukosa darah. Ketika glukosa darah meningkat (misalnya, setelah makan), insulin dilepaskan dari pankreas untuk menormalkan kadar glukosa dengan mendorong pengambilan glukosa ke dalam sel-sel tubuh.
Pada pasien dengan diabetes, tidak adanya produksi yang tidak mencukupi atau kurangnya respons terhadap insulin menyebabkan hiperglikemia. Itulah mengapa diabetes ini jadi salah satu kondisi medis kronis, yang berarti bahwa meskipun dapat dikendalikan, namun itu berlangsung seumur hidup.
Lantas, apa saja komplikasi diabetes melitus? Untuk selengkapnya, simak ulasan di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Komplikasi mata
Komplikasi mata ini terjadi akibat adanya komplikasi diabetes, kondisi ini disebut juga sebagai retinopati diabetik. Retinopati diabetik terjadi pada pasien yang telah menderita diabetes setidaknya selama lima tahun. Pembuluh darah kecil yang sakit di bagian belakang mata menyebabkan kebocoran protein dan darah di retina.
Penyakit pada pembuluh darah ini juga menyebabkan terbentuknya aneurisma kecil (mikroaneurisma), dan pembuluh darah baru namun rapuh (neovaskularisasi). Pendarahan spontan dari pembuluh darah baru dan rapuh dapat menyebabkan jaringan parut retina dan ablasi retina, sehingga mengganggu penglihatan.
2. Kerusakan ginjal
Baca Juga: Pakar Soroti Pentingnya Peran Keluarga dalam Mendukung Pemulihan Pasien Diabetes
Kerusakan ginjal juga akibat adanya komplikasi diabetes atau disebut juga nefropati diabetik. Awalnya, penyakit pembuluh darah kecil di ginjal menyebabkan kebocoran protein dalam urin . Kemudian, ginjal kehilangan kemampuannya untuk membersihkan dan menyaring darah. Akumulasi produk limbah beracun dalam darah ini menyebabkan kebutuhan untuk dialisis.
Dialisis melibatkan penggunaan mesin yang melayani fungsi ginjal dengan menyaring dan membersihkan darah. Pada pasien yang tidak ingin menjalani cuci darah kronis, transplantasi ginjal dapat dipertimbangkan.
3. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf juga salah akibat dari komplikasi diabetes atau disebut neuropati diabetik. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit pembuluh darah kecil. Intinya, kondisi ini terjadi karena aliran darah ke saraf terbatas dan meninggalkan saraf tanpa aliran darah, sehingga mereka rusak atau mati atau disebut juga iskemia.
Adapun gejala kerusakan saraf diabetes termasuk mati rasa, rasa terbakar, dan nyeri pada kaki dan ekstremitas bawah. Ketika penyakit saraf menyebabkan hilangnya sensasi sepenuhnya pada kaki, pasien mungkin tidak menyadari cedera pada kaki, dan gagal melindunginya dengan benar.
4. Cedera pada kaki dan kulit
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental