Suara.com - Penggunaan teknologi dalam bidang kedokteran tidak hanya bermanfaat untuk sektor operasi, seperti bedah robotik. Teknologi digital yang baik dalam manajemen pengetahuan klinis juga bermanfaat di tengah perkembangan telemedicine.
“Telemedicine kini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipersiapkan dan terjamin kualitasnya untuk tata laksana di bidang kesehatan. Jadi, petugas, teknologi, dan regulasi harus siap untuk ke depannya karena dunia semakin padat, penyakit semakin banyak, antrean pasien semakin panjang, belum lagi pandemi dan beberapa penyakit infeksi menular masih banyak terjadi. Oleh karena itu, hal-hal yang dapat diatasi dengan telemedicine akan sangat bermanfaat," ungkap Dr. Agus Ujianto, MSi Med. SpB, Ketua Umum Predigti (Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia).
Sebuah studi retrospektif yang mengidentifikasi 100 pasien yang mengunjungi departemen rawat jalan sebuah rumah sakit berbasis komunitas di Jepang dari Juli 2014 hingga Juni 2015 menunjukkan bahwa sistem manajemen pengetahuan klinis berbasis komputer dapat mencegah dan mengurangi kesalahan diagnosis. Tingkat kesalahan diagnosis dokter yang dilengkapi sistem berbasis komputer secara signifikan lebih rendah daripada dokter yang tidak dilengkapi sistem ini.
Dengan sumber daya medis berbasis bukti ini, dokter terbantu dalam membuat keputusan untuk perawatan pasien. Dengan kata lain, integrasi keterampilan klinis dokter dengan bukti ilmiah yang terkandung dalam berbagai sumber medis berbasis bukti memungkinkan dokter untuk membuat keputusan terbaik bagi pasien bahkan dalam layanan telekonsultasi, dokter dan pasien tidak bertemu secara langsung.
Inilah yang menjadi alasan Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) mengumumkan kemitraan mereka dengan Predigti (Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia) dan Wolters Kluwer, pemimpin global terkemuka dalam teknologi klinis tepercaya, sebagai bagian dari komitmen Good Doctor dalam menjunjung tinggi keunggulan medis dan keselamatan pasien.
Sebagai platform telemedicine pertama di Indonesia yang bermitra dengan UpToDate, Good Doctor berkomitmen tinggi terhadap kualitas medis dan layanannya. Good Doctor juga senang menggunakan UpToDate, satu-satunya solusi pendukung keputusan klinis yang terkait dengan peningkatan hasil pasien, untuk dokter-dokter mereka karena mereka melihat hal ini sebagai pemberdayaan dalam mendiagnosis dan mendidik pasien.
Head of Medical, PT Good Doctor Technology Indonesia, dr. Adhiatma Gunawan, mengatakan pada tahap awal ini, Good Doctor telah menjamin aspek kualitas medis dari layanan telekonsultasi dengan memperlengkapi dokter untuk memberikan telemedicine berbasis bukti bagi pengguna.
"Oleh karena itu, kami senang dapat bermitra dengan UpToDate, industri terkemuka dalam dukungan keputusan medis karena meningkatkan akses dokter kami ke sumber medis terbaru dan tepercaya. Dengan memperlengkapi dokter kami dengan informasi medis terbaru dari UpToDate yang merupakan platform yang diakui secara internasional, kami memastikan bahwa standar perawatan kami juga mengikuti standar internasional," teranngya dalam keterangan yang diterima Suara.com.
UpToDate menyediakan akses ke lebih dari 12.000 topik klinis di 25 spesialisasi, lebih dari 9.500 rekomendasi bertingkat, lebih dari 6.900 entri obat khusus, dan lebih dari 200 kalkulator medis untuk mendukung dokter kami dengan akses ke informasi dan sumber daya medis yang valid, tepercaya, dan diperbarui.
Baca Juga: Bangganya Menkes Budi Gunadi Sadikin, Lihat Poltekkes Surabaya Hasilkan Beragam Alat Kesehatan
Beberapa negara ini sudah membuktikan keunggulan UpToDate. Para peneliti di National University Hospital Singapura menemukan bahwa penggunaan UpToDate menyebabkan perubahan dalam keputusan klinis sebanyak 37%. Di sebuah rumah sakit di Jepang, tingkat kesalahan diagnosis untuk pasien yang diperiksa dokter menggunakan UpToDate adalah 2%, dibandingkan dengan 24% untuk pasien yang diperiksa dokter tanpa UpToDate. Para peneliti di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa penggunaan UpToDate dikaitkan dengan peningkatan kualitas perawatan.
Keefe Halim, Country Manager Indonesia, Clinical Effectiveness, Health, dari Wolters Kluwer, mengatakan senang dapat bermitra dengan Good Doctor sebagai salah satu platform telemedicine terbesar di Indonesia yang juga mempercayai UpToDate untuk memperlengkapi dokter mereka dengan sumber daya medis yang luas, tepercaya, dan terbaru.
"Kolaborasi ini berarti Good Doctor akan memberikan saran berbasis bukti—peran yang sangat penting dalam membuat keputusan klinis. Selain itu, ada standardisasi pelayanan sehingga pasien tidak akan memilih dokter karena mereka percaya bahwa dokter mana pun memiliki standar kualitas yang sama. Bagi pasien, yang terpenting mereka mendapatkan layanan telekonsultasi di Good Doctor," tambahnya lagi.
Berita Terkait
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Admedika Dalam Forum The Future of MedTech Conference: Transformasi Layanan Kesehatan
-
Telekonsultasi Lintas Negara, Warga Asing Lebih Mudah Mengakses Layanan Kesehatan Berkualitas
-
Perkembangan Sains untuk Diagnosis: Mengenal Teknologi Genomik dan Perannya di Indonesia
-
Tren Kesehatan dan Gaya Hidup 2025 yang Wajib Dicoba
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis