Suara.com - Penyakit cacar monyet saat ini menjadi perhatian masyarakat serta lembaga kesehatan di seluruh dunia. Pasalnya, penularan penyakit yang satu ini kian meluas.
Di Indonesia belum lama ini muncul satu orang suspek cacar monyet di daerah Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini pihak pemerintah Jateng masih melakukan pemantauan terhadap suspek tersebut.
"Kami masih pantau terus sampai hari ini, kemarin ada yang bercirikan seperti itu, tapi masih didalami," kata Ganjar di Semarang, Rabu (3/8/2022).
Rupanya, gejala mengenai cacar monyet ini sendiri juga menimbulkan reaksi yang berbeda. Dilansir dari laman News18, penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan, adanya gejala baru yang berbeda dari apa yang ditemukan sebelumnya.
Dikatakan, ditemukan gejala rasa nyeri pada dubur hingga pembengkakan pada penis. Dengan begitu para peneliti di Inggris meminta untuk mempertimbangkan nyeri pada dubur hingga pembengkakan penis menjadi gejala seseorang mengidap cacar monyet dan membutuhkan rawat inap.
Dalam 197 peserta penelitian ini sendiri sekitar 196 diidentifikasi sebagai gay dan biseksual. Peserta tersebut juga datang dengan kulit yang pucat serta gangguan pada alat kelamin dan bagian dubur. Sekitar 86 persennya mengalami penyakit sistemik dengan gejala demam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga nyeri otot.
Tidak hanya itu, sebanyak 71 pasien melaporkan nyeri dubur, 33 sakit tenggorokan, dan 31 pembengkakan penis. Sementara 27 memiliki lesi oral, 22 memiliki lesi soliter, dan 9 memiliki amandel yang bengkak.
Adanya pembengkakan amandel dan lesi soliter sendiri juga cukup membuat terkejut. Pasalnya, lesi soliter serta pembengkakan amandel sebelumnya tidak termasuk ke dalam gejala dari cacar monyet.
Meskipun gejala yang ditimbulkan cukup parah, sejauh ini pasien-pasien juga tidak ada yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. Selain itu, dari penelitian tersebut, hanya satu peserta yang sempat berpergian ke luar negeri.
Baca Juga: Bukan Cacar Monyet, Beberapa Warga Cianjur Ternyata Terjangkit Virus Ini
Meskipun demikian, adanya penelitian ini sendiri membuktikan adanya penularan dan gejala yang sebelumnya belum ditemukan. Untuk itu, bisa menjadi peringatan bagi negara-negara agar siap siaga jika melihat gejala yang timbul agar memberikan penanganan dengan cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer