Suara.com - Cucu Ratu Elizabeth, Putri Beatrice, lakukan diet sehat pasca melahirkan anak pertama untuk kembali ke berat badan sebelum hamil. Beatrice yang genap berusia 34 tahun itu melahirkan putri pertamanya, Sienna Mapelli Mozzi, pada September 2021.
Seorang ahli baru-baru ini mengungkapkan bagaimana Putri Beatrice bisa kehilangan berat badan pasca melahirkan dengan begitu cepat. Para penggemar kerajaan Inggris bahkan takjub dengan penampilan Beatrice selama kegiatan Jubilee.
Sepupu pangeran Willian dan Pangeran Harry itu dikatakan melakukan diet seimbang dan berolahraga secara teratur, tetapi seorang ahli telah menjelaskan metode lain yang mungkin dilakukannya untuk menurunkan berat badan.
Direktur Medis di The Slimming Clinic, Dr Charlotte Norton, mengatakan bahwa Putri Beatrice menggunakan metode alami untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan bayi Sienna.
"Untuk mencapai penurunan berat badan yang berkelanjutan, kemungkinan Putri menjalani diet tinggi serat yang terdiri dari makanan seperti alpukat, beri, kacang-kacangan, brokoli, dan banyak lagi," kata Dr Norton dalam sebuah wawancara dengan Express.
"Menggabungkan diet sehat dan bergizi dengan olahraga juga akan berkontribusi pada penurunan berat badannya," imbuhnya.
Selain itu, Putri Beatrice juga aktif menyusui langsung anaknya. Sehingga membantu ia dalam penurunan berat badan.
Diketahui bahwa rata-rata, menyusui membakar antara 500 dan 700 kalori sehari, dan diperkirakan sang putri kerajaan itu bisa mencapai berat badan idealnya hanya dengan memberi ASI anaknya.
Dokter juga menjelaskan bahwa asupan air membantu menghilangkan racun dan memungkinkan tubuh untuk membakar lemak jadi lebih mudah. Selain itu, mempertahankan hidrasi selama siang hari juga dapat bantu menjaga kebugaran dan kesehatan.
Baca Juga: Jennifer Jill Sebut Ajun Perwira Sosok Suami Nakal: Dia Maunya Gue Gemuk
"Minum satu atau dua gelas air hangat di pagi hari dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak perut," kata dokter Norton.
Menurut Badan Kesehatan Inggris atau NHS, banyak konsumsi makanan tinggi serat bisa mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2 dan kanker usus. Makanan berserat tinggi terdiri dari sereal sarapan seperti Weetabix atau bubur gandum, kulit kentang, kacang-kacangan dan sayuran mentah.
Pedoman pemerintah mengatakan asupan serat makanan harus meningkat menjadi 30g sehari, sebagai bagian dari diet seimbang yang sehat.
Berita Terkait
-
Bukan Jam Makan, Ini 4 'Golden Rules' Jauh Lebih Penting untuk Kesehatan Pencernaanmu
-
6 Makanan Super Murah yang Kaya Nutrisi untuk Menu Harian
-
Laporan Harvard Sebut 5 Biang Kerok yang Menghambat Diet Sehat, Apa Saja?
-
Jangan Ketipu Label! 5 Makanan Berkedok Sehat Ini Diam-diam Bisa Bikin Diet Ambyar
-
Daftar Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari agar Kulit Cerah dan Bebas Jerawat
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?