Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan setiap puskesmas di Indonesia akan didampingi seorang ahli teknologi atau tim IT agar memiliki sistem kesehatan digital agar bisa terhubung dengan PeduliLindungi.
Chief Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, Setiaji mengatakan langkah ini perlu dilakukan karena baru 3.000 hingga 4.000 Puskesmas yang sudah memiliki sistem digital.
Sedangkan sisanya 6.000 hingga 7.000 dari total 10.000 Puskesmas di seluruh Indonesia belum memiliki sistem digital.
"Ada tim IT, satu orang yang akan dibantu di sana, karena rerata biasanya yang agak kurang itu di Puskesmas, kalau di rumah sakit saya rasa mereka sudah lebih mandiri," ujar Setiaji kepada suara.com dalam acara peluncuran Gerakan #JagaSehatmu KlikDokter di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Selasa (16/8/2022).
Seperti diketahui, sebagian besar Puskesmas Indonesia masih menggunakan catatan manual saat melayani pasien atau masyarakat yang datang. Bahkan kerap kali pelayanan terhalang saat puskesmas harus kembali menginput data pasien dan semakin memperpanjang antrian.
"Ada 60 sampai 70 persen puskesmas yang belum (memiliki sistem digital). Daerah Jawa Barat juga masih banyak yang kurang, daerah terdekat kita juga masih banyak yang belum," ungkapnya.
Setiaji mengatakan untuk pendampingan satu ahli IT untuk satu puskesmas ini, difasilitasi dan didanai langsung oleh Kemenkes dengan anggaran khusus, berupa dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan).
BOK adalah dana APBN Kemenkes, berupa bantuan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang disalurkan melalui mekanisme tugas pembantuan untuk percepatan pencapaian target program kesehatan prioritas.
"Pertama kita juga support pembukuan mereka. Lalu kedua, selain anggaran tadi mereka bisa untuk akses internet menggunakan sistem," tutup Setiaji.
Baca Juga: Akhir Tahun 2022, Kemenkes Ungkap Diagnosis dan Riwayat Penyakit Tercacat di Aplikasi PeduliLindungi
Adapun pendampingan ahli IT di Puskesmas ini untuk mempercepat terintegrasinya data layanan kesehatan Indonesia ke dalam platform SatuSehat. Apalagi Kemenkes mentargetkan akhir 2022, hasil diagnosis dan riwayat kesehatan sudah bisa ditampilkan di PeduliLindungi.
Bahkan di akhir 2023 mendatang, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, semua layanan dan data kesehatan harus terintegrasi di SatuSehat tanpa terkecuali.
Data ini meliputi diagnosis penyakit di RS dan puskesmas di Indonesia, aplikasi telemedicine atau konsultasi online, vaksinasi, riwayat penyakit, hasil laboratorium, hingga data aplikasi kesehatan di smartwatch atau jam tangan pintar maupun di aplikasi smartphone seluruh masyarakat Indonesia.
Berita Terkait
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dokter Kamelia Ungkap Fakta Mengejutkan Ammar Zoni: Dia Memang Ingin Sembuh
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025