Suara.com - Pembesaran Prostat Jinak Bisa Disembuhkan, Ini Jenis Pengobatan yang Direkomendasikan untuk Pria
Berdasarkan keterangan Dokter Spesialis Urologi RSU Bunda, Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D., pada tahun 2020 tercatat lebih dari 210 juta pria mengalami PPJ. Hampir 50 persennya terjadi pada pria di atas 50 tahun. Prof. Ponco menuturkan, kondisi ini biasanya karena faktor obesitas yang dimiliki pria.
Seorang pria dengan masalah obesitas dapat berisiko mengalami PPJ dan memperparah gejala yang dialaminya. Selain itu, gaya hidup dari orang tersebut juga memengaruhi pria mengalami PPJ.
Untuk itu, Prof. Ponco mengatakan, untuk mencegah dan mengurangi risiko PPJ yang semakin parah, seseorang harus dapat merawat diri dan mengontrol gaya hidupnya.
“Prevalensi PPJ meningkat karena peningkatan faktor risiko metabolik yang dapat dimodifikasi, seperti obesitas. Obesitas pria telah dikaitkan dengan peningkatan risiko PPJ dan peningkatan keparahan gejala pada pria yang terkena PPJ. Strategi untuk mengurangi risiko dan keparahan PPJ meliputi penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik, dan pengurangan konsumsi kafein dan alkohol,” ucap Prof. Ponco Sigit dalam webinar kesehatan, Kamis (1/9/2022).
Untuk mengatasi masalah PPJ ini, Prof. Ponco menjelaskan, terdapat beberapa cara untuk mengobati PPJ, di antaranya sebagai berikut.
Terapi Farmakologis
Jenis pengobatan satu ini menjadi cara pertama yang dilakukan seseorang. Terapi Farmakologis merupakan perawatan dengan menggunakan dua kelas obat yang sudah ada sejak akhir 1980.
Nantinya penderita akan diberikan obat untuk mengatasi kondisi PPJ yang dialaminya.
Baca Juga: Retensi Urin Bikin Tidak Nyaman, Cegah dengan Lakukan Beberapa Cara Ini
“Banyak metode pengobatan yang dapat dilakukan pada PPJ, yaitu terapi Farmakologis yang merupakan lini pertama dalam dengan menggunakan dua kelas obat yang menjadi standar perawatan sejak akhir 1980-an,” jelas Prof. Ponco.
Terapi Pembedahan (surgical therapy)
Untuk terapi pembedahan, biasanya dilakukan pada pasien PPJ dalam kondisi yang berat. Biasanya hal ini dilakukan ketika terapi farmakologis tidak berhasil. Jenis terapi ini seperti Reseksi Prostat Transuretra (TURP), yaitu pembedahan melalui visualisasi prostat melalui uretra dan membuang jaringan dengan elektrokauter dan atau diseksi tajam.
Selain itu, terdapat juga pembedahan open simple prostatectomy, yaitu dengan membuat sayatan dan memasukkan alat bedah untuk melihat lokasi dengan jelas.
Minimal invasive surgery
Pengobatan yang satu ini dilakukan dengan penggunaan laser bertenaga tinggi yang nantinya membantu proses pembedahan menjadi lebih efisien.
Berita Terkait
-
Sampaikan Kondisi Terkini SBY, Dipo Alam: Sudah Pulih, Siap Beraktivitas Kembali
-
Disebut Sudah Sembuh, SBY Segera Pulang Ke Indonesia
-
Kabarkan Kondisi SBY Usai Operasi Kanker Prostat di Amerika, AHY Selipkan Pesan Haru
-
Pesan Sedih AHY Lihat SBY Sakit Kanker Prostat: Rawatlah Orang Tua...
-
Usai Jalani Operasi Kanker Prostat, SBY Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi, Maruf hingga Mega
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara