Suara.com - Dapur salah satu ruangan di rumah yang selalu digunakan dan lebih kotor dari yang dikira sebelumnya. Bahkan, lebih banyak kuman di dapur daripada di toilet.
Ruangan yang pans, lembap dan banyaknya makanan di dapur menciptakan lingkungan yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri salmonella, e. coli dan listeria.
Tapi, ahli mikrobiologi, Dr Jonathan Hughes mengatakan cukup mudah untuk menyingkirkan semua bakteri yang ada di toilet itu dengan pembersihan sederhana dan praktik makan yang baik.
"Permukaan dapur yang sering digunakan masak bisa menjadi rumah bagi sejumlah bakteri yang jauh lebih banyak daripada permukaan kamar mandi dan dudukan toilet," kata Dr Jonathan.
Anda bisa menerapkan aturan pemersihan ini pada permukaan yang sering terkontaminasi daging mentah, seperti talenan dan wastafel.
"Membersihkan dapur secara teratur ini bisa meminimalisir jumlah bakteri dan kuman yang berkembang biak di sana," ujarnya.
Meski begitu, selalu ada bakteri yang tersisa di dapur setelah Anda membersihkannya dengan baik dan benar. Tapi, bakteri yang tersisa mungkin tidak berbahaya bagi orang sehat dengan sistem kekebalan tubuh kuat.
Tapi, orangtua dan orang yang memiliki gangguan kekebalan harus berhati-hati dengan bakteri yang tersisa tersebut.
Berikut ini dilansir dari The Sun, cara mengurangi jumlah bakteri yang berkembang biak di dapur.
Baca Juga: Anak Baim Wong Demam Tinggi, Ini Langkah-Langkah yang Bisa Dilakukan Orangtua!
1. Jangan bawa smartphone ke dapur
Begitu banyak orang membawa smartphone mereka ke toilet dan menggunakannya di dapur. Dr Hughes menyarankan Anda untuk tidak membawa handphone ke dapur agar terbebas dari bakteri tersebut, yang bisa menyebabkan muntah, diare, dan mual pada beberapa orang.
2. Sediakan tempat khusus makanan berjamur
Jamur yang sering muncul pada makanan karena rusak dan dapat menghasilkan racun penyebab penyakit. Memotong jamur pada makanan seperti roti dan keju tidak cukup, karena mereka menghasilkan benang mikroskopis yang menyebar ke daerah sekitarnya. Sebaiknya buang saja.
3. Hindari kontaminasi silang
Membersihkan tangan Anda di antara pekerjaan dan sebelum makan akan menghentikan perkembangbiakan kuman. Dr Hughes mengatakan Anda harus memiliki talenan untuk daging dan sayuran yang berbeda.
Jika Anda memotong daging mentah yang terkontaminasi mikroba, seperti salmonella dan kemudian memotong sayuran untuk dimasak, ini bisa memicu kontaminasi silang.
4. Pakai kain pembersih daripada spons
Penyebab lain dengan tingkat tinggi pseudomonas aeruginosa adalah spons pembersih. Mops, spons, wastafel, handuk teh, dan tempat sampah adalah inang kuman terbesar.
Bila barang-barang ini dibiarkan dalam kondisi lembab dan hangat, ini akan menjadi lingkungan yang tepat untuk pertumbuhan bakteri.
5. Pakai produk pembersih yang tepat
Air sabun panas sudah cukup untuk menjaga kebersihan dapur Anda. Anda dapat menggunakan disinfektan untuk membersihkan dapur.
Air panas dan bersih dengan sedikit cairan pembersih di dalamnya seharusnya cukup untuk menghilangkan kuman di dapur jika Anda rutin membersihkannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!