Suara.com - Tuberkulosis (TB) masih menjadi momok di Indonesia, tapi masih banyak yang belum tahu cara merawat pasien TB agar cepat sembuh, termasuk boleh tidaknya minum obat TBC dibarengi vitamin D.
Perlu diketahui data terbaru Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berdasarkan Global TUberculosis Report 2022, menyebut Indonesia negara kedua dunia pasien TB terbanyak.
TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis di paru-paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru-paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas.
Selain itu TB juga salah satu penyakit infeksi menular yang penyebarannya melalui percikan air liur saat berbicara, batuk, atau bersin. Penularan penyakit ini sering kali pada kondisi imun yang rendah.
Masalahnya agar bisa sembuh, pasien TB harus rutin mengonsumsi obat TB setiap hari tanpa terlewat selama minimal 6 bulan.
Dokter Spesialis Paru Konsultan, Dr. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K) mengatakan semua vitamin, khususnya vitamin D sangat berperan meningkatkan kinerja sistem imunitas.
Khusus untuk pasien TB sejauh ini, tidak ada kontra indikasi saat minum obat TBC dan vitamin D di saat bersamaan.
"Jadi sampai saat ini tidak ada kontra indikasi, tapi dia atur saja. Obat TB dimakan sebelum makan, dan vitamin D dimakan sesudah makan," jelas dr. Fathiyah dalam keterangan PT Kalbe Farma Tbk, yang diterima suara.com, Kamis (30/3/2023).
Dr. Fathiyah mengingatkan untuk memperhatikan jumlah dosis kadar vitamin D. Umumnya orang yang kekurangan vitamin D butuh sekitar 5000 IU per hari, sedangkan yang hanya sekedar memelihara daya tahan tubuh cukup dengan 1000 IU vitamin D sehari.
"Jadi dosisnya harus diperhatikan agar berperan membangun sistem imun, kalau sangat kurang agar kinerjanya maksimal maka butuh dosis 5000 IU," papar dokter yang juga pengurus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu.
Sementara itu Brand Manager Prove D3 & Zegavit PT Kalbe Farma Tbk, Kenny Kowira mengatakan penting untik lebih dulu memeriksa kadar kebutuhan vitamin D, agar jumlah yang dikonsumsi mencukupi.
Namun Kenny menemukan meski Indonesia negara tropis dengan banyak sinar matahari, tapi kadar vitamin D dalam tubuh penduduknya cenderung rendah, dan kurang dari kadar harian yang dibutuhkan.
"Ini penelitian pada sebagian besar masyarakat Indonesia, kategori golongan ibu hamil, anak-anak, usia produksi dan lansia. Apabila bisa tambahkan suplemen vitamin D, atau memperbaiki asupan makanan bernutrisi kaya vitamin D," tutup Kenny.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?