Suara.com - Penyakit diabetes di Indonesia masih menjadi masalah di berbagai daerah. Bahkan secara global Indonesia menempati peringkat ke tujuh dengan kasus diabetes tertinggi.
Sementara mengacu survei kesehatan 2019, Sulawesi Utara menduduki peringkat ketiga di Indonesia. Oleh karena itu, dr Olivia C. Walewangko, SpDP-KEMD, FINASIM, Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Metabolik dan Diabetes, Siloam Hospitals Manado mengingatkan sangat penting untuk mengatasi diabetes untuk bisa mengurangi angka kesakitan.
Hal yang tidak banyak diketahui, radang paru akibat pneumonia dapat memperparah kondisi pasien diabetes. Seperti diketahui, radang paru bisa engakibatkan gangguan pada alveolus.
Alveolus adalah tempat di saluran napas di mana udara dari lingkungan bertukar dengan udara di dalam tubuh. Pada penderita diabetes yang mengalami pneumonia, kerusakan alveolus mengakibatkan kematian sel, meningkatkan produksi dahak, dan pembengkakan paru-paru. Ini mengurangi kemampuan pertukaran udara dan bisa menyebabkan masalah lebih lanjut seperti infeksi bakteri yang berisiko menyebabkan sepsis, yang dapat melibatkan seluruh organ tubuh.
Gejala pneumonia pada penderita diabetes termasuk sesak napas, batuk berdahak, demam, penurunan kesadaran, dan bisa berujung pada kematian. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko penderita diabetes terkena pneumonia meliputi jenis kelamin laki-laki, usia di atas 75 tahun, indeks massa tubuh di atas 25 kg/m2, kadar Hba1c di atas 9%, gangguan fungsi ginjal, penyakit paru obstruktif kronik, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan tahap diabetes yang memerlukan insulin.
Diketahui pula, risiko seorang penderita diabetes untuk dirawat karena pneumonia meningkat bila terdapat komplikasi diabetes yang diderita dan memiliki riwayat kadar gula darah sangat tinggi, hingga terjadi peningkatan kadar asam tubuh atau ketoasidosis.
Oleh karena itu, dr. Christofan Lantu, SpP(K), seorang Spesialis Paru dan Konsultan Onkologi, mengatakan pentingnya vaksinasi pneumonia bisa mencegah terjadinya kasus diabetes melitus.
dr. Christofan Lantu, SpP(K), seorang Spesialis Paru dan Konsultan Onkologi, menjelaskan bahwa meskipun vaksinasi pneumonia umumnya sudah diterapkan di kota-kota besar, namun mungkin masih kurang di Manado, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat.
Menurutnya, pasien yang datang ke rumah sakit untuk berkonsultasi selalu ditawarkan vaksinasi, terutama bagi mereka yang berisiko diabetes.
Baca Juga: Hati-hati Diabetes Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf, Ini 3 Gejala Utamanya!
"Vaksin ini tersedia dalam dua jenis, ada yang cukup sekali seumur hidup dan ada yang perlu diulang pada usia 65 tahun.
Jenis kedua direkomendasikan untuk diulang setiap 5 tahun. Manfaatnya adalah melindungi masyarakat agar tidak mengalami pneumonia yang parah sebelum diobati. Mengingat angka kematian akibat pneumonia sangat tinggi, terutama pada orang tua," ungkap Christofan.
dr. Christofan menyarankan agar orang yang berusia di atas 50 tahun mendapatkan vaksinasi pneumonia. Tentu saja, keputusan ini harus didiskusikan dengan dokter untuk menentukan siapa yang memenuhi syarat mendapatkan vaksinasi.
"Oleh karena itu, penting untuk tetap berkonsultasi dengan dokter. Sebagai contoh, di rumah sakit, kami sudah mulai melakukan edukasi dan memberikan vaksinasi pneumonia di Siloam Hospitals Manado," jelas dr Christofan.
CEO Siloam Hospitals Manado, Prof. Dr. Herman Karamoy SE MSi Ak CA, bersama Direktur dr. Liany Mokoginta, mengapresiasi pelaksanaan Patients and Family Gathering.
Sebagai informasi, rumah sakit ini memiliki tim khusus, termasuk dokter umum, spesialis, konsultan, perawat diabetes, ahli gizi, dan spesialis gizi klinis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern