Suara.com - Momen liburan akhir tahun identik dengan berpesta dan berkumpul bersama orang terdekat. Hal ini biasanya tidak lepas dari makanan dan minuman yang mengandung kalori tinggi dan banyak gula.
Tentu saja, makanan berkalori tinggi dan berlebih dapat mempengaruhi tingkat energi dan tentu membuat gula darah melonjak tinggi. Sayangnya, saat gula darah turum dengan cepat, keinginan tubuh untuk mengonsumsi lebih banyak gula akan meningkat.
Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training Herbalife, Susan Bowerman mengingatkan penting untuk mengatur kebiasaan sehat selama musim libur akhir tahun ini untuk membantu mengendalikan keinginan makan manis sebelum menjadi sulit dikendalikan sepanjang tahun.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk lebih baik menghadapi makanan pada liburan akhir tahun.
Puaskan Keinginan Manis
The Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan memilih buah segar atau sayuran daripada semangkuk permen. Seperti waktu di kantor, cobalah buah segar dengan yogurt yang mengandung tinggi protein, atau segenggam trail mix yang terbuat dari kacang dan buah kering.
Buah berry juga merupakan pengganti gula yang baik, karena mereka manis, lezat, dan mudah dimakan. Mengisi perut dengan makanan bergizi ini sebelum menghadiri suatu acara juga dapat membantu menghindari konsumsi berlebihan seperti permen dan camilan - banyak di antaranya mengandung banyak gula, lemak, dan kalori yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Makan dengan Penuh Perhatian
Ingatlah untuk makan dengan lambat, dibutuhkan setidaknya 20 menit bagi otak Anda untuk memberi tahu bahwa Anda sudah kenyang, setidaknya luangkan waktu untuk memikirkan apa yang Anda makan.
Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya lapar untuk permen ketiga ini atau apakah buah atau segelas air menjadi pilihan yang lebih baik?." Makan intuitif atau mendengarkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan tubuh dapat membantu pilihan makanan apa yang terbaik waktu itu.
Hindari Gula
Bagi mereka yang memiliki keinginan makanan manis yang besar, mungkin lebih baik menyimpan permen di lemari, di luar pandangan, di luar pikiran. Anda juga dapat memberikan kepada tamu Anda sisa permen dan camilan manis lainnya atau membekukannya untuk lain waktu.
Meluangkan Waktu untuk Berolahraga
Pagi dan sore hari adalah "waktu lengah" dalam sehari kita sehingga mudah untuk menginginkan camilan tidak sehat untuk mendapatkan tambahan gula. Alih-alih meraih batang permen atau potongan labu yang tersisa, cobalah untuk mengalihkan perhatian Anda dengan pergi ke luar untuk udara segar yang menyegarkan dan sedikit kardio.
Olahraga mengirimkan oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh dan membantu sistem kardiovaskular bekerja lebih efisien — dan, kemungkinan besar, Anda akan melupakan semua keinginan gula itu.
Tetap pada Rencana
Pertimbangkan pola harian yang biasa, dan kapan biasanya Anda makan makanan ringan. Jika makanan ringan di pagi hari bukan bagian dari rutinitas harian, seharusnya Anda tidak mencari permen pada pukul 10 pagi.
Pastikan makanan dan camilan Anda mengandung banyak protein yang dapat mengurangi rasa lapar, dan jangan biarkan diri menjadi dehidrasi.
Utamakan Tidur
Menghadiri banyak pertemuan sosial dan tinggal lebih lama sering berarti mengurangi waktu tidur. Kehilangan tidur dapat membuat lebih sulit untuk mengatur gula darah.
Ketika Anda kekurangan tidur, mungkin cenderung makan lebih banyak dan lebih suka makanan tinggi lemak dan tinggi gula. Upayakan setidaknya 7 jam setiap malam untuk melindungi diri dari makan secara tidak sadar.
Jangan Jadikan Ini Kebiasaan
Beberapa potong kue atau makanan manis saat liburan pada satu atau dua pesta bukanlah akhir dunia, tetapi jangan biarkan itu menjadi kebiasaan.
Mengonsumsi 100 kalori ekstra sehari di atas kebutuhan Anda dapat berarti penambahan berat badan sepuluh pon selama setahun. Tetaplah berada dalam kendali dan Anda akan memiliki musim liburan yang lebih bahagia dan sehat!
“Meskipun kelebihan makanan manis bisa menjadi tantangan bagi kebanyakan orang selama musim liburan, membekali diri dengan beberapa strategi pasti akan membantu Anda mempertahankan kendali dan mencegah penambahan berat badan. Selain itu, menerapkan strategi ini sepanjang tahun dapat mengarah pada hubungan yang lebih baik dengan gula dan kesehatan secara keseluruhan,” tutup Susan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien