Suara.com - Pelayanan kesehatan menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Hal ini karena pelayanan yang baik akan memengaruhi jaminan kesehatan yang baik bagi masyarakat. Namun, tidak bisa dipungkiri, beberapa masyarakat kerap alami kendala saat melakukan layanan kesehatan, termasuk di rumah sakit vertikal.
Beberapa masyarakat kerap mengeluhkan pelayanan kesehatan rumah sakit vertikal yang kurang baik. Hal ini sendiri juga dirasakan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dalam pengalamannya mengunjungi Mayo Clinic, ia merasakan perbedaan yang sangat jelas. Menurutnya, rumah sakit vertikal mirip pemerintah masih banyak kekurangan yang ada.
Bukan hanya Mayo Clinic, Budi mengatakan, perbedaan rumah sakit vertikal pemerintah dengan milik swasta juga sangat berbeda. Hal ini yang menurutnya menjadi kendala bagi beberapa rumah sakit vertikal pemerintah.
Budi menuturkan, rumah sakit vertikal juga harus berfokus pada pasien-pasien berbayar seperti rumah sakit swasta. Dengan adanya hal tersebut, keuntungannya bisa digunakan sebagai subsidi para pasien BPJS.
“Kita harus punya wing executive supaya pasien-pasien yang bisa berbayar itu datang kesini. Karena uang yang nanti kita dapet kan saya ngga ambil untung, kalo di RS swasta jelas ambil untung. Tapi api kita akan pakai untuk subsidi pasien-pasien BPJS kesehatan yang kasusnya rumit,” kata Budi dalam acara di RSUP Fatmawati, Jumat (2/1/2024).
Hal ini penting dilakukan karena selama ini kasus-kasus berat biaya cover BPJS terbatas sehingga rugi. Namun, dengan adanya pengobatan eksekutif seperti di rumah sakit swasta dengan dokter terbaik, ini akan memberikan keuntungan. Dari keuntungan itu digunakan untuk membantu cover BPJS
“RS vertikal kasusnya rumit-rumit ya, cover BPJS kan masih dibawah biaya kita nah selama ini rugi. Jadi kita hanya bisa cover terbatas jumlahnya. Justru dengan kita mendatangkan pasien-pasien eksekutif yang bisa bayar mahal ke RS vertikal, kita layani dengan dokter-dokternya juga terbaik yang sama dengan swasta keuntungannya kita bisa pakai untuk subsidi,” sambungnya.
Sebab hal ini, salah satu rumah sakit vertikal pemerintah, RS Fatmawati membuat Fatmawati Orthopaedic Center (FOC) yang juga diresmikan langsung oleh Kemenkes. Ini adalah transformasi layanan untuk menjadi pusat rujukan ortopedi.
Di FOC sendiri terdapat 16 dokter spesialis ortopedi yang juga terbagi menjadi 8 subspesialis (konsultan). Nantinya, layanan ini dirancang sebagai pusat unggulan dalam penanganan masalah kesehatan tulang, persendian.
Baca Juga: Giliran Menkes Dan Menteri PUPR Diajak Jokowi Ngopi Bareng Di Malioboro
Bukan hanya itu, FOC ini juga memberikan pelayanan kepada pasien mulai dari diagnosis hingga rehabilitasi. Dengan adanya layanan ini, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan ortopedi di Indonesia serta membuat rumah sakit vertikal menjadi lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!