Suara.com - Virgoun ditangkap Polres Metro Jakarta Barat atas kasus narkoba pada Kamis (20/6/2024). Penyanyi itu diringkus polisi saat pesta sabu-sabu bersama teman wanitanya di kamar indekosnya, kawasan Ampera, Jakarta Selatan.
“Tes urine sementara pada saat setelah penangkapan sudah kami lakukan dan keduanya positif menggunakan metafetamin,” ucap Kasat Resnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga di Mapolres Jakarta Barat, Jumat (21/6/2024).
Sementara itu, kakak Virgoun yakni Febby Carol, mengaku bahwa pihak keluarga cukup terkejut mengetahui mantan suami Inara Rusli itu menggunakan narkoba. Meski belum ketahui alasannya, Febby Carol menduga adiknya itu memakai narkoba karena alami stres atas permasalahan yang dialaminya.
"Mungkin dia stres, depresi dengan kehidupannya, rumah tangga sebelumnya, permasalahan yang dia lewati cukup berat. Tapi sayangnya, kenapa lari ke narkoba?" kata Febby Carol.
Terkait narkoba sendiri pada dasarnya tidak dapat menghilangkan stres yang dialami seseorang. Justru, narkoba yang digunakan itu malah memberikan berbagai dampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental bagi penggunanya.
Jenis narkoba sabu yang digunakan Virgoun sendiri juga memberikan berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Mengutip Halodoc, berikut terdapat beberapa dampak negatif yang diberikan dari mengonsumsi sabu.
1. Merusak otak dan suasana hati
Kandungan yang terdapat pada sabu dapat membuat memengaruhi kinerja otak. Hal ini dapat membuat suasana hati seseorang menjadi terganggu, membuat penggunanya menjadi mudah kesal, stres, cepat panik, dan depresi.
2. Masalah kardiovaskular
Baca Juga: Eva Manurung Syok, Pingsan dan Teriak-teriak Tahu Virgoun Anaknya Ditangkap Polisi Terkait Narkoba
Sabu yang bersifat stimulan dapat menyebabkan masalah kardiovaskular. Hal ini membuat detak jantung seseorang menjadi meningkat sehingga berisiko alami masalah seperti darah tinggi hingga palpitasi jantung.
3. Masalah pernapasan
Narkoba jenis sabu juga bisa memengaruhi pernapasan seseorang. Efek narkoba satu ini menyebabkan pernapasan yang cepat dan memicu rasa lemas atau pingsan. Beberapa kasus parah bahkan bisa alami pendarahan di bagian paru-paru dan menyebabkan batuk darah.
4. Menurunnya imunitas
Kandungan sabu dapat membuat sistem kekebalan tubuh alias imunitas penggunanya berkurang. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih mudah terserang bakteri maupun virus sehingga gampang sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental