Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan rencana untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah ini menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai dampak yang mungkin terjadi, baik di tingkat nasional maupun global.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, menjabarkan ada beberapa poin penting yang perlu dipahami untuk memahami dampak keputusan. Apa saja?
1. Implementasi Penarikan dan Jangka Waktu
Pengumuman ini membutuhkan waktu untuk dieksekusi secara penuh. Informasi sebelumnya menyebutkan bahwa prosesnya dapat memakan waktu hingga satu tahun. Namun, dinamika politik dan kebijakan yang cepat berubah bisa saja memengaruhi waktu pelaksanaannya.
"Pernah ada informasi bahwa prosesnya akan memakan waktu 1 tahun, tetapi mungkin saja situasinya berbeda kini," tutur Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini, ditulis Rabu (22/1/2025).
2. Dampak pada Kesehatan Masyarakat di Amerika Serikat
Keputusan ini tentunya telah dikaji oleh pemerintah Amerika Serikat, terutama mengenai dampaknya terhadap sistem kesehatan masyarakat di negara tersebut. Hal ini mencakup pengelolaan pandemi, pengawasan penyakit menular, dan akses terhadap informasi kesehatan global.
3. Pengaruh terhadap Kesehatan Global
Sebagai salah satu negara dengan populasi besar yang warganya sering bepergian ke berbagai belahan dunia, penarikan ini akan berdampak pada pengawasan kesehatan internasional. Mobilitas tinggi warga Amerika Serikat dapat memengaruhi upaya global dalam pencegahan dan pengendalian penyakit menular.
Baca Juga: Xi Jinping dan Putin Perkuat Aliansi: Tantang Ketidakpastian Global di Era Trump
4. Luas Wilayah dan Aspek Kesehatan Masyarakat
Luasnya wilayah Amerika Serikat memiliki implikasi signifikan terhadap kesehatan masyarakat, termasuk pengendalian penyakit di kawasan perbatasan dan daerah terpencil. Penarikan ini dapat menciptakan tantangan baru dalam koordinasi lintas batas.
5. Peran Institusi Kesehatan Amerika Serikat
Amerika Serikat memiliki berbagai lembaga kesehatan global yang berpengaruh, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan National Institutes of Health (NIH).
"Perlu dikaji tentang bagaimana peran berbagai organisasi ini sesudah Amerika Serikat menarik diri dari WHO," tambahnya.
6. Kontribusi Pakar dan Universitas Amerika Serikat
Banyak pakar kesehatan asal Amerika Serikat yang aktif dalam kesehatan global, termasuk yang bekerja di WHO. Selain itu, universitas ternama di Amerika Serikat memiliki peran besar dalam penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan. Penarikan ini dapat memengaruhi kolaborasi internasional di sektor tersebut.
"Tentu patut di telusuri bagaimana peran para pakar ini di kesehatan global kelak, sehubungan Executive Order President Trump di hari pertama kerjanya," terangnya.
7. Pendanaan WHO
Amerika Serikat merupakan salah satu kontributor terbesar bagi pendanaan WHO. Jika kontribusi ini dihentikan, WHO akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan operasionalnya. Organisasi ini perlu melakukan rekayasa finansial untuk memastikan program-program kesehatan dunia tetap berjalan.
Reaksi WHO Soal Keputusan Donald Trump
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyesalan mendalam atas keputusan Presiden AS, Donald Trump, yang berencana menarik Amerika Serikat dari keanggotaan WHO. Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, menegaskan peran vital organisasi ini dalam melindungi kesehatan global, termasuk rakyat Amerika.
“WHO fokus pada pencegahan penyakit, penguatan sistem kesehatan, serta deteksi dan respons darurat kesehatan, termasuk wabah di wilayah sulit dijangkau,” ujar Jasarevic dalam pengarahan di Jenewa, Selasa (21/1). Ia juga mengingatkan bahwa AS adalah salah satu pendiri WHO sejak 1948, dan kolaborasi selama lebih dari tujuh dekade telah menyelamatkan banyak nyawa di dunia.
Jasarevic menyoroti keberhasilan bersama WHO dan AS dalam mengakhiri cacar dan hampir memberantas polio, serta kontribusi besar lembaga-lembaga Amerika dalam kesehatan global. Dengan AS menyumbang 18 persen anggaran WHO pada 2023, Jasarevic menegaskan pentingnya kemitraan ini untuk keberlanjutan upaya kesehatan dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!