Suara.com - Anak-anak adalah aset paling berharga dalam sebuah bangsa. Mereka adalah masa depan yang tengah dibentuk melalui cinta, pendidikan, dan kesehatan. Namun, bagaimana jika masa depan itu harus tertahan oleh kenyataan pahit bernama kanker?
Kanker pada anak merupakan tantangan besar, bukan hanya secara medis, tetapi juga secara psikologis, sosial, dan ekonomi. Di tengah masa yang seharusnya dipenuhi keceriaan dan pertumbuhan, sebagian anak harus menjalani perawatan intensif, menghadapi rasa sakit, dan kehilangan masa kecil mereka.
Lebih menyedihkan lagi, sebagian besar dari mereka datang dari keluarga pra-sejahtera yang kesulitan secara finansial dan akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Tantangan Kanker pada Anak
Kanker pada anak sangat berbeda dengan kanker pada orang dewasa. Hal ini tidak hanya terlihat dari jenis kanker yang diderita, tetapi juga dari proses pengobatannya yang panjang dan kompleks.
Ira Soelistyo, Pendiri dan Ketua YKAKI, menjelaskan bahwa meskipun angka kanker anak secara nasional relatif kecil, yaitu sekitar 3–4 persen dari total kasus kanker, namun bila dihitung berdasarkan populasi, angkanya cukup signifikan.
“Setiap satu juta anak, ada sekitar 120 yang mengidap kanker. Pengobatannya tidak sebentar, bisa mencapai dua tahun atau lebih, dengan biaya yang sangat mahal dan harus dilakukan secara terus-menerus,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ira juga menekankan bahwa banyak anak penderita kanker kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan karena harus menjalani pengobatan di rumah sakit.
Kondisi ini disoroti dalam ajang tahunan Roche Children’s Walk (RoCW) 2025, yang kembali digelar oleh Roche Indonesia yang mengusung tema “Empowering Communities, Transforming Futures”.
Baca Juga: Belajar dari Yunita Ababiel, Kenali 10 Gejala Kanker Payudara dari Awal Hingga Ganas
Kegiatan ini menegaskan pentingnya dukungan kolektif dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, khususnya pada anak-anak penderita kanker.
Salah satu bentuk dukungan nyata adalah donasi sebesar Rp453 juta kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), hasil dari penggalangan dana sukarela karyawan Roche Indonesia.
Presiden Direktur PT Roche Indonesia, Sanaa Sayagh, menegaskan bahwa anak-anak merupakan kelompok paling rentan terhadap penyakit serius seperti kanker.
“Banyak tantangan yang dihadapi oleh para pasien kanker anak dan keluarga mereka, terutama mereka yang berasal dari latar belakang keluarga pra-sejahtera. Kami sangat menghormati upaya YKAKI dalam mendukung para pasien kanker anak dan merasa bangga dapat kembali berkontribusi melalui donasi ini,” ujarnya.
Melalui dukungan seperti dari Roche Indonesia, YKAKI bisa terus menyediakan ruang sekolah di rumah sakit agar anak-anak tetap bisa belajar meskipun sedang menjalani perawatan.
Kolaborasi Adalah Kunci
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital