Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan telah melakukan penelusuran terkait suplemen Blackmores di Indonesia, setelah produk tersebut dituding menyebabkan keracunan vitamin B6 yang memicu gangguan saraf, neuropati, migren hingga penurunan fungsi kognitif di Australia.
Dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com di Jakarta, BPOM mengatakan berdasarkan hasil penelusuran pada data registrasi BPOM dan koordinasi dengan PT Kalbe Blackmores Nutrition sebagai distributor produk Blackmores di Indonesia, produk Blackmores Super Magnesium+ tidak terdaftar dan tidak memiliki izin edar di Indonesia.
"Produk tersebut hanya dipasarkan khusus di Australia," terang BPOM.
Selain itu juga sedang melakukan koordinasi dengan Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait tudingan tersebut.
Meski demikian BPOM mewanti-wanti bahwa pihaknya menemukan beberapa tautan penjualan online produk Blackmores Super Magnesium+ di Indonesia dan meminta publik untuk tidak membelinya.
"BPOM telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan marketplace terkait yang terdeteksi menjual produk tersebut untuk melakukan penurunan/takedown tautan penjualan serta mengajukan daftar negatif (negative list) atau pemblokiran terhadap produk dimaksud," lanjut BPOM.
Lebih lanjut BPOM mengancam pelaku usaha yang mengedarkan produk suplemen kesehatan tanpa izin edar dapat dikenai sanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 435 Jo. Pasal 138 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman pidana penjara hingga 12 tahun atau denda maksimal Rp 5 miliar.
juga mengimbau masyarakat agar cerdas dalam memilih suplemen kesehatan dengan menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan
Kedaluwarsa) serta menghindari mengonsumsi produk yang tidak memiliki izin edar atau ilegal.
" mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan efek samping atau keluhan yang diduga disebabkan karena penggunaan suplemen kesehatan
kepada BPOM melalui Contact Center HALOBPOM 1500533 atau aplikasi eMESOT.pom.go.id," imbau BPOM.
Baca Juga: Pekerja Generasi Z Lebih Rentan Kena Neuropati, Kenapa?
Sebelumnya diwartakan, ratusan warga Australia mengajukan gugatan class action terhadap Blackmores. Mereka melaporkan mengalami gangguan saraf, kelelahan ekstrem, hingga neuropati akibat konsumsi vitamin B6 dalam jumlah besar selama periode tertentu.
Salah satu penggugat, Dominic Noonan-O’Keeffe, diketahui mengalami keracunan vitamin B6 setelah mengonsumsi suplemen Blackmores selama empat bulan, dengan kadar B6 dalam tubuh mencapai 29 kali lipat dari ambang normal.
Regulator farmasi Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), kini membatasi penjualan produk dengan kadar B6 tinggi dan mewajibkan label peringatan pada kemasan, terutama terkait risiko neuropati.
Berita Terkait
-
Gugatan Suplemen Blackmores di Australia: Ahli Farmasi Unpad Ingatkan Bahaya Vitamin B6 Dosis Tinggi
-
Kasus Keracunan Pengguna Suplemen Blackmores, Ini Penjelasan Pakar UGM
-
Awas, Suplemen Blackmores Dituding Sebabkan Keracunan dan Masalah Saraf
-
Waspada Neuropati Periferal yang Sering Dialami Penderita Diabetes, Gejalanya Tangan dan Kaki Kesemutan
-
Hati-hati Diabetes Bisa Sebabkan Kerusakan Saraf, Ini 3 Gejala Utamanya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah