- Heartology Hospital di Indonesia berhasil melakukan MICS kombinasi perbaikan katup mitral, penutupan ASD, dan perbaikan katup trikuspid pertama di Indonesia.
- Atrial Septal Defect (ASD) sering terdeteksi terlambat di Indonesia, menyebabkan komplikasi serius seperti hipertensi paru pada usia dewasa.
- Keberhasilan operasi minimal invasif ini menunjukkan kemajuan signifikan penanganan penyakit jantung bawaan dewasa di Indonesia sesuai standar global.
Kunci keberhasilan penanganan ASD dewasa terletak pada diagnosis yang akurat. Di sinilah teknologi ekokardiografi berperan penting.
“Ekokardiografi transthoracic adalah pemeriksaan awal yang sederhana, aman, dan bisa dilakukan di semua usia. Tapi untuk menentukan ukuran, lokasi, dan kelayakan tindakan, kami perlu ekokardiografi transesofageal yang memberikan gambaran jauh lebih detail,” jelas dr. Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), FIHA, echocardiologist Heartology.
Pemeriksaan ini menentukan apakah ASD dapat ditutup dengan alat (transkateter) atau membutuhkan tindakan bedah.
Ketika ASD Menjadi Kompleks: Kasus Ny. Nurfitriyana
Pada kasus Ny. Nurfitriyana (38 tahun), ASD yang diderita telah berkembang menjadi komplikasi lanjut. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan lubang besar di sekat jantung yang berdampak langsung pada dua katup utama, mitral dan trikuspid.
“Saat kami evaluasi, ini bukan lagi sekadar menutup lubang. Katup mitral dan trikuspid sudah bocor akibat beban volume jangka panjang. Jadi pendekatannya harus menyeluruh,” ujar dr. Ario.
Tim Heartology kemudian mengambil keputusan multidisipliner untuk melakukan MICS high-complexity, yaitu menggabungkan tiga prosedur mayor dalam satu tindakan minimal invasif.
MICS: Sains Bedah Modern dengan Dampak Nyata pada Kualitas Hidup
Operasi dilakukan oleh dr. Dicky A. Wartono, Sp.BTKV, bersama tim bedah jantung Heartology. Dengan sayatan kecil tanpa membelah tulang dada, operasi ini menekan trauma jaringan secara signifikan.
Baca Juga: 9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
“Secara global, tindakan kombinasi seperti ini baru dilaporkan dua kali sebelumnya. Kami bangga Heartology menjadi pusat ketiga di dunia dan pertama di Indonesia yang mendokumentasikan keberhasilan prosedur ini,” kata dr. Dicky.
Dari sisi ilmiah, MICS terbukti menurunkan nyeri pascaoperasi, mempercepat pemulihan, dan mengurangi risiko infeksi. Studi internasional menunjukkan waktu kembali beraktivitas pada pasien MICS bisa 30–50 persen lebih cepat dibanding operasi konvensional.
Pada kasus ini, pasien sudah stabil dan pulih hanya enam hari pascatindakan, dengan perbaikan fungsi jantung yang signifikan.
Lebih dari Estetika, Ini tentang Produktivitas dan Masa Depan Pasien
Meski kerap dianggap prosedur “estetis”, MICS memiliki dampak sosial dan ekonomi yang nyata.
“Luka kecil bukan soal kosmetik. Ini tentang pasien bisa kembali produktif lebih cepat, lebih sedikit nyeri, dan kualitas hidup yang jauh lebih baik,” tegas dr. Dicky.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa