Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk netral dalam proses Pemilu 2014 mendatang tanpa mendukung calon atau parta peserta Pemilu. Hal itu ditegaskan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) saat menerima kunjungan sejumlah Anggota Komisi II DPR, Senin (17/2/2014).
"PNS kami harus netral karena sesuai Peraturan Pemerintah No 53, PNS tidak boleh memberikan dukungan dalam pemilu legislatif. Kamis semua netral dan tidak memberi dukungan kepada siapa pun," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menekankan agar alat peraga kampanye yang sudah terpasang saat ini, seperti baliho untuk segera diturunkan. Bahkan, dia menekankan supaya sore ini juga bisa dilaksanakan.
"Baliho yang masih terpasang hari ini juga Satpol PP akan kerjasama dengan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu). Sore ini akan langsung diselesaikan," tegas Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Satpol PP DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso menuturkan, pihaknya sudah siap membantu proses jalannya pemilihan umum legislatif.
Dia menegaskan, Satpol PP juga akan bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk mengawasi baliho yang ditempatkan secara terlarang.
"Kami punya anggota. Jadi kami siap manakala diperintahkan. Kita selesaikan juga bersama-sama. Ini juga kami dengan koordinasi dengan (Kesatuan Bangsa dan Politik) Kesbangpol DKI Jakarta. Sebelumnya juga kami juga sudah melakukan penurunan bendera parpol, spandulk dan umbul-umbul," terang Kukuh.
Berita Terkait
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
Pemprov Sumut Dorong Ulos Mendunia, Masuk Daftar Warisan Budaya Dunia UNESCO
-
Respons Keras Jhon Sitorus atas PSI yang Ungkit Jasa Jokowi ke AHY
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas