Suara.com - 30 Oktober 1984 setelah waktu Maghrib. Suara menggelegar terdengar bertubi-tubi. Tanah terasa berguncang. Dinding retak dan plafon rumah berjatuhan. Kepanikan terjadi di pemukiman warga.
Itu suasana ketika gudang penyimpanan amunisi milik Komando Korps Operasi (KKO) Cilandak, Jakarta Selatan, meledak, sebagaimana digambarkan oleh saksi mata bernama Rodiah (36), warga Jalan Sawo 7, RT 1/1, Pangkalan Jati I, Cinere, Depok, Jawa Barat.
Kendati waktu itu Rodiah masih duduk di bangku kelas 3 SD Pangkalan Jati I, ia masih ingat kejadian setelah terdengar dentuman keras. Asap hitam membumbung tinggi dari arah utara.
"Apinya merah banget," kata Rodiah kepada Suara.com di kediamannya, Kamis (6/3/2014).
Pada saat bersamaan terdengar lagi suara berdesing disertai ledakan keras berkali-kali.
"Ngeri mas. Ziiinggg. Zingggg. Duuaaar. Zziiinngg. Zinnggg. Duaaar," begitu kata Rodiah sambil mengayunkan tangan.
Malam saat kejadian, Rodiah mencoba mendongak, terlihat dengan jelas mortir melesat ke mana-mana.
"Saya cuma bisa nangislah, saya masih kecil waktu itu," kata Rodiah.
Ada mortir yang meledak di udara. Ada juga yang menghajar dinding rumah warga, tanah kosong, dan pohon.
Rodiah dan orang-orang di sekelilingnya ketika itu tiarap sambil berharap mortir tak jatuh di dekat-dekat mereka.
"Kalau ada bunyi zinggg, warga pada tiarap semua. Kita enggak tahu itu peluru jatuhnya di mana, cuma bisa tiarap saja," kata Rodiah.
Baru setelah waktu Isya, Rodiah diajak orang tuanya pergi dari rumah untuk menyelamatkan diri. Mereka rombongan terakhir dari kampung yang mengungsi.
Kampung Rodiah tergolong masih sepi pada masa itu. Masih banyak lahan kosong, kebun, dan sawah. Seingatnya, hanya ada tiga rumah besar dan beberapa bangunan untuk dikontrakkan.
Ketika lari menyelamatkan diri, Rodiah digendong ibunya. Ia menangis terus.
"Pokoknya jalan sejauh-jauhnya. Saya nangis. Terus digendong emak saya," kata Rodiah. "Kami jalan kaki. Jalan kaki aja kemana pun. Jauh banget sampai Grogol. Soalnya, eggak tahu harus kemana."
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh