Suara.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menyatakan bahwa Muhammadiyah tidak memiliki hubungan organisasi dengan partai politik manapun.
"Muhammadiyah tidak ada hubungan organisatoris, struktural dan tidak berafiliasi dengan parpol manapun. Ini khittah organisasi sejak Muktamar tahun 1971 di Makassar," kata tokoh yang biasa dipanggil Din Syamsuddin ini dalam acara bertajuk "Pemilihan Umum 2014: Bagaimana Menyikapinya?" di Jakarta, Jumat (7/3/2014) malam.
Dia juga menegaskan tidak boleh ada satupun parpol yang bisa mengklaim sebagai partai Muhammadiyah.
Meski pihaknya tidak melarang kadernya untuk masuk ke dalam parpol, tetapi ia berpesan agar para kader Muhammadiyah tersebut jangan membawa kepentingan partai ke dalam organisasi.
"Jangan membawa kepentingan partai ke dalam Muhammadiyah, tapi bawalah nilai-nilai Muhammadiyah ke dalam parpol," kata dia.
Din mengakui saat ini kerap muncul konflik internal di ormas Islam tersebut karena ada kadernya yang membawa kepentingan parpol ke dalam organisasi.
Din menambahkan bahwa Muhammadiyah memandang Pemilu sebagai proses politik yang bermakna strategis dan menentukan arah masa depan bangsa. Pemilu merupakan momentum jihad politik dan sarana membangun demokrasi yang baik dan upaya mengakhiri wajah perpolitikan yang selama ini, menurut dia, semakin jauh dari cita-cita reformasi.
"Demokrasi yang serba bebas tanpa tanggung jawab moral hanya menghasilkan kehidupan politik nasional yang sarat transaksional, korupsi dan politik dinasti," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong Pemilu 2014 agar bisa berlangsung demokratis, konstitusional dan lebih bermutu dari pemilu-pemilu sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
-
Akting Bareng Teuku Rifnu Wikana di Film Suka Duka Tawa, Rachel Amanda Jadi Pelawak
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Kebun Sawit di Papua untuk Swasembada Energi, Bagaimana Risikonya?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan