Suara.com - Kopilot Malaysia Airlines Fariq Abdul Hamid dituding pernah melanggar aturan penerbangan yaitu memasukkan penumpang ke kokpit. Tudingan itu pertama kali dilontarkan dalam program berita Australia. Fariq (27 tahun) dinilai telah melanggar aturan pada 2011 karena memasukkan dua penumpang perempuan ke dalam kokpit.
Sejak terjadinya serangan teroris pada 11 September 2011, penumpang tidak boleh lagi masuk ke kokpit. Dua perempuan yang diloloskan Fariq untuk masuk ke kokpit itu berasal dari Afrika Selatan. Dari laporan yang diterima, penumpang tersebut juga berfoto dengan Fariq ketika masih di dalam kokpit.
Pelanggaran yang dilakukan Fariq dan rekan kerjanya itu terjadi dalam penerbangan dari Phuket, Thailand menuju Kuala Lumpur. Manajemen Malaysia Airlines langsung merespon tuduhan tersebut.
“Kami terkejut dengan munculnya tudingan tersebut. Kami belum bisa memberikan verifikasi tentang keabsahan dari foto tersebut. Seperti yang anda tahu, kami tengah berada di tengah krisis dan tidak ingin perhatian kami teralihkan,” demikian keterangan tertulis dari Malaysia Airlines.
Malaysia Airlines MH370 yang membawa 227 penumpang, termasuk dua bayi, dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing sekitar satu jam setelah lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Sabtu (8/3/2014) lalu. Dari 227 penumpang, tujuh di antaranya warga Indonesia.
Polisi internasional (Interpol) dan polisi Malaysia sudah menghapus kemungkinan hilangnya pesawat Malaysia Airlines akibat aksi teroris.
“Semakin banyak informasi yang kami dapat, semakin kami yakin bahwa hilangnya pesawat itu tidak terkait dengan aksi teroris,” kata Sekjen Interpol Ronald Noble dalam keterangan pers di Lyon, Prancis, Selasa (11/3/2014).
Sementara itu, Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar juga mengungkapkan, teroris tidak terlibat dalam kasus hilangnya pesawat dengan rute penerbangan Kuala Lumpur-Beijing itu. Sebelumnya, polisi Malaysia sudah mengidentifikasi dua penumpang yang menggunakan paspor palsu yaitu Puria Mohammad Mehrdad, warga negara Iran berusia 19 tahun yang berencana pergi ke Jerman untuk menemui ibunya. (AFP/CNA)
Berita Terkait
- 
            
              Cina: Tak Ada Bukti Benda Misterius Itu Jejak Malaysia Airlines
- 
            
              Periksa 3 "Benda Terapung", Malaysia Kirim Pesawat
- 
            
              Pesawat MAS Hilang, Media Diminta Tidak Buat Berita Berdasarkan Spekulasi
- 
            
              Beberkan Foto Kopilot Malaysia Airlines Bersama Perempuan, Media Australia Tuai Kritik
- 
            
              Seorang Pelajar AS Ungkap Teori Penyebab Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM
- 
            
              Polisi Sita Batang Ganja hingga Papir dari Onad, Istri Ikut Diamankan!