Suara.com - Misteri pesawat Malaysia Airlines, yang sudah satu pekan hilang tanpa jejak, mulai mengarah ke aksi terorisme, setelah perdana menteri Malaysia pada Sabtu (15/3/2014) mengakui bahwa pesawat yang membawa 239 penumpang dan kru itu dibajak.
Pengakuan PM Najib Razak itu diperkuat informasi intelijen Inggris, berdasarkan pengakuan Saajid Badat, pejuang Al Qaeda yang kini ditahan Inggris yang mengatakan bahwa empat sampai lima warga Malaysia diketahui merencanakan pembajakan pesawat.
Badat, yang memberi kesaksian dalam sidang terdakwa Sulaiman Abu Ghaith, menantu Osama bin Laden di New York, Selasa (11/3/2014), bercerita bahwa dia pernah bertemu dengan sekelompok warga Malaysia di kamp latihan militer di Afghanistan, yang salah satu dari mereka adalah mantan pilot.
Kepada mereka dia memberikan sebuah bom sepatu yang akan digunakan untuk meledakan pintu kokpit pesawat.
"Saya memberikan salah satu sepatu saya kepada orang-orang Malaysia itu. Saya menduga itu digunakan untuk membuka kokpit," kata Badat yang berbicara via sambungan video, dari tempat persembunyiannya di Inggris.
Dalam pertemuan di kamp latihan di Afghanistan itu, cerita Badat, kelompok teroris Malaysia itu mengeluh soal pintu kokpit yang diduga terkunci. Saat itulah Badat memberikan bantuan bom sepatu kepada mereka.
"Saya lantas bilang, 'Bagaimana jika saya memberikan kalian salah satu bom saya untuk membuka pintu kokpit?'" kata Badat dalam pengadilan tersebut.
Ia mengatakan bahwa rencana pembajakan pesawat Malaysia itu diotaki oleh Khalid Sheikh Mohamed, orang yang juga menjadi arsitek serangan 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.
Menurut dia, Mohammed selalu memegang daftar gedung tertinggi di dunia dan memberi tanda silang pada gambar menara kembar WTC di New York. Melihat pola itu, diyakini gedung kembar Petronas, di Kuala Lumpur, seharusnya menjadi target dalam aksi itu.
Badat sendiri sudah dijatuhkan hukuman 13 tahun oleh Inggris, karena terbukti terlibat dalam upaya pemboman pesawat bersama Richard Reid pada 2005. Dia dibebaskan pada 2010 setelah bersedia bekerja sama dengan pemerintah Inggris.
Dia sebenarnya sudah berbicara tentang rencana pembajakan pesawat Malaysia itu sejak 2012, tepatnya ketika bersaksi dalam sidang terdakwa teroris Adis Medunjanin, yang berencana meledakan terowongan kereta api di New York, AS.
Dalam persidangan, saat ditanya tentang kelompok teroris Malaysia, dia mengatakan, "Saya sadar mereka sudah punya sebuah kelompok, ah, yang siap untuk menggelar pembajakan yang mirip dengan 11 September."
Sementara ketika ditanya apakah dia ikut membantu mereka, Badat menjawab, "Saya memberi mereka salah satu sepatu saya, karena kedua sepatu itu sudah dipasangi alat peledak." (Telegraph)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu