Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikenal sebagai pemimpin yang tak segan-segan melontarkan kritik pedas bila melihat ada sesuatu yang tak beres di pemerintahannya.
Sikap blak-blakan yang kerab ditunjukkan Ahok, terkadang membuat telinga banyak orang panas, terutama lawan politiknya.
Tapi, bukan Ahok kalau melempem. Ia tetap saja blak-blakan. Menurut catatan suara.com, berikut ini beberapa kalimat yang disampaikan Ahok belakangan ini yang kemudian menyulut beragam tanggapan.
1.Revolusi berdarah
Pemerintah Jakarta akan merealisasikan rencana kerjasama dengan setiap pekerja kebersihan. Ahok tak mau lagi kerjasama dengan swasta karena selama ini memperlakukan pekerja dengan kurang baik. Contohnya, swasta tak mau bayar gaji layak, selain itu gemar mengganti orang seenaknya sendiri, padahal gaji mereka masih di bawah standar provinsi.
"Dalam satu sampai dua bulan ini pasti rencana ini jalan. Makanya, revolusi harus berdarah. Revolusi itu memang begitu," kata Ahok, Selasa (18/3/2014).
2.Tak mau marah-marah, tapi langsung pecat anak buah
Ahok punya cara sendiri untuk memantau kinerja bawahannya. Beda dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang gemar blusukan, Ahok lebih memilih memantau kinerja pegawai dalam melayani masyarakat melalui CCTV dari ruang kantor.
Sayangnya, rencana untuk memasang CCTV di semua kantor belum terealisasi seluruhnya dan hal ini membuat Ahok kecewa berat.
“Itu rencana sudah dari jaman Pak Jokowi, kan sudah minta dari tahun lalu. Jadi nanti ngapain marah-marah lagi, langsung pecat aja,” kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3/2014).
3.Tak kuat bayar pajak rumah, jual saja
Ahok menyarankan agar warga Jakarta menjual rumah mereka kalau tak mampu memenuhi kewajiban bayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dengan alasan nilainya kelewat tinggi. PBB tinggi karena Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) di Jakarta juga selangit.
"Jika kamu buat kehidupan tidak cukup ya kamu jual dong (rumah). Beli rumah yang lebih kecil terus sisanya di deposito. Itu aku kasih tau cara cari duit," kata Ahok.
4.Yang 'mainkan' tanah pemerintah bajingan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat bersitegang dengan warga yang tinggal di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara. Mereka menolak direlokasi. Lalu, Ahok menuduh banyak kepentingan di balik penolakan warga .
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta