Suara.com - Militer India tak mau mengeluarkan izin bagi empat kapal perang Cina yang ingin melintasi teritori India untuk mencapai sekitar Kepulauan Andaman dan Nicobar, kawasan yang menghadap ke Selat Malaka.
Sebab, menurut pejabat India, kapal-kapal perang dan pesawat militer India sudah melakukan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang, di dekat Teluk Benggala dan Laut Andaman.
India selama ini memang sangat menentang kapal-kapal perang Cina melewati teritori India, terutama di dekat Andaman dan Nicobar karena dua area itu merupakan pos militer India.
"Kami tidak ingin kapal perang Cina memata-matai daerah kami, dengan dalih mencari pesawat MH370 yang hilang," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya.
Pesawat-pesawat militer India dengan dukungan teknologi tinggi, Jumat pagi ini, terbang ke Malaysia untuk bergabung dengan tim pasukan dari berbagai negara untuk membantu mencari MH370.
"Angkatan Laut India sudah memiliki empat kapal perang yang ditempatkan di Teluk Benggala dan Laut Andaman untuk mendukung pencarian MAS yang hilang."
Kabar terakhir, radar Australia mengidentifikasi dua benda yang mengambang. Obyek ini diduga merupakan puing-puing pesawat Malaysia Airlines 777-200ER. Saat ini, kapal-kapal militer sedang dikirim ke titik, dimana dua benda tersebut ditemukan.
Sebelumnya, empat pesawat Australia menghentikan pencarian pada Kamis (20/3/2014) karena hari mulai gelap. Setelah menyisir lokasi seluas 23.000 kilometer persegi, mereka tidak menemukan apapun. Lokasi tersebut adalah tempat yang ditunjuk oleh gambar satelit. Gambar yang memperlihatkan benda yang diduga serpihan pesawat MAS MH370. (The Star)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok