Suara.com - Perusahaan layanan satelit DigitalGlobe Inc. menyampaikan penyebab keterlambatan pengungkapan gambar benda yang diduga serpihan pesawat Malayasia Airlines (MAS) MH370. Menurut DigitalGlobe, keterlambatan terjadi karena banyaknya gambar perairan yang harus diperiksa.
Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara DigitalGlobe juru bicara Turner Brinton. Menurut Brinton, DigitalGlobe memotret wilayah muka bumi seluas 3 juta kilometer persegi, setiap harinya.
"Jumlah gambar sangat banyak dan sulit untuk menyisirnya dalam waktu singkat tanpa petunjuk harus memulai pencarian dari mana," kata Brinton.
Kendati demikian, Brinton menolak memberitahu siapa penemu serpihan yang diduga pesawat MAS MH370 itu. Sejumlah pihak yang kemungkinan menjadi penemunya adalah kru DigitalGlobe sendiri, pemerintah atau pengguna internet yang diajak DigitalGlobe untuk membantu pencarian pesawat secara online.
Brinton mengakui, gambar ditemukan dalam foto yang diambil tanggal 16 Maret. Lokasi itu difoto dengan satelit Worldview-2 dengan resolusi 50 cm. Sampai saat ini, DigitalGlobe terus melakukan pemotretan di lokasi penemuan benda tersebut.
Gambar-gambar yang dipotret oleh DigitalGlobe biasa dipakai oleh pemerintah Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Tak hanya itu, DigitalGlobe juga menyediakan gambarnya untuk perusahaan-perusahaan swasta. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
-
Cari MH370, Kapal Perang Cina Tak Diizinkan Lewat Teritori India
-
Pilot MAS MH370 Diduga Menelepon Seseorang Sebelum Lepas Landas
-
Australia Lanjutkan Pencarian MAS MH370
-
Malaysia Airlines Larang Media Wawancarai Keluarga Korban MH370
-
Misteri MH370: Butuh Waktu Dua Hari Buat Pastikan Objek Temuan Satelit
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok