Suara.com - Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan untuk berkomunikasi dengan kader dan simpatisan.
Jelang Pemilu Legislatif, semua pengurus partai peserta pemilu mengerahkan segala daya dan upaya untuk menarik perhatian masyarakat dan berharap organisasi mereka dipilih pada 9 April 2014.
Rupa-rupa cara dilakukan. Ada elite partai yang menyapa pendukung dengan naik kuda, kemudian bersajak, ada lagi yang menraktir makan warga di warung kaki lima, bagi-bagi bola, beli buah durian di pinggir jalan, dan masih banyak lagi bentuk komunikasi nonverbal yang dilakukan.
Berikut ini adalah contoh jenis kampanye lucu yang dilakukan elite politik yang direkam oleh suara.com.
1. Rhoma Irama boyong grup musik Soneta
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan kota kelima yang disambangi Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelum ke daerah itu, penyanyi yang pernah dijuluki Satria Bergitar ini kampanye di Tasikmalaya, Aceh, Sragen, dan Jakarta.
Seperti sebelum-sebelumnya, pada hari Rabu (26/3/2014), penyanyi yang juga dijuluki Raja Dangdut itu tampil menghibur masyarakat di Lapangan Maron, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Rhoma bersama grup Soneta-nya mengajak orang-orang yang hadir di lapangan untuk bergoyang dan menyanyi bersama.
2. Prabowo naik kuda dan bersajak
Ini dilakukan oleh Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto ketika menghadiri acara ulang tahun ke-6 Partai Gerindra di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014). Ia naik kuda warna coklat untuk menyapa kader dan simpatisan partai yang hadir di stadion.
Setelah itu, mantan Danjen Kopassus ini bersajak. Sajak berjudul ‘Asal Santun’ dibuat Prabowo untuk mengritik pesaingnya.
3. SBY bagi-bagi bola
Acara kampanye nasional Partai Demokrat di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (22/3/2014), berlangsung meriah. Maklum saja, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono (istri), Edhie Baskoro Yudhoyono (anak), serta sejumlah petinggi Demokrat turut hadir di sana.
Tak hanya orasi, pada kesempatan itu, SBY juga bikin aksi seru. Presiden yang akan berakhir masa jabatannya tahun ini, bagi-bagi bola kepada ribuan simpatisan dan kader Partai Demokrat yang hadir.
Ribuan orang di lapangan pun saling berebut bola yang dilemparkan Presiden RI dua periode berturut-turut itu, dari atas panggung.
4. Jokowi traktir makan warga di warung kaki lima
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
-
Minta Pendampingan KPK, Gus Irfan Pastikan Ibadah Haji dan Umrah Bebas Rasuah
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
-
Wali Kota Semarang Dorong Sekolah Rakyat Jadi Wadah Lahirkan Generasi Hebat
-
Izin Dibekukan, DPR Ingatkan TikTok untuk Kooperatif dan Transparan
-
12 Tokoh Ajukan Amicus Curiae di Praperadilan Nadiem, Gugat Bobroknya Sistem Penetapan Tersangka