Suara.com - Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rhoma Irama menyebut berdasarkan informasi masyarakat yang diterimanya, survei-survei popularitas calon presiden kerap tidak mencantumkan namanya sebagai pilihan.
"Jadi menurut masyarakat, saya ini tidak ikut disurvei. Banyak masyarakat yang disodorkan beberapa nama sosok capres, tanpa ada nama Rhoma Irama," katanya seusai menghadiri kegiatan kampanye PKB di Lapangan Al Bayyinah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (29/3/2014), seperti dilansir Antara.
Hal itu, lanjut Rhoma, membuat namanya kerap tidak muncul dalam hasil survei-survei yang ada.
Selain itu, hal tersebut juga membuat dirinya meyakini bahwa tidak semua hasil lembaga survei sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.
"Yang ingin saya katakan bahwa lembaga survei tidak selalu linear dengan fakta yang sebenarnya," ucapnya.
"Saya contohkan di Pemilihan Gubernur DKI 2012 dulu, survei menyebutkan kalau pasangan Foke-Nara (Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli -red) lebih tinggi dari Jokowi-Ahok (Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama). Tetapi nyatanya Jokowi-Ahok yang menang, jadi itulah lembaga survei tidak selalu linear dengan kenyataan," ujarnya.
Di sisi lain, Rhoma juga menyebutkan bahwa hasil survei kerap juga dipengaruhi oleh metodologi yang digunakan serta segmentasi yang menjadi sampel populasi.
Sementara itu, Ketua Departemen Kerja Sama Luar Negeri Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB Abdul Wahid Maktub mengatakan bahwa presiden dipilih oleh rakyat bukan oleh lembaga survei.
Rhoma Irama merupakan salah satu dari sejumlah tokoh yang disebut-sebut sebagai bakal capres PKB. Selain Rhoma, terdapat dua nama lain yang sempat diusulkan sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB yakni Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Antara)
Berita Terkait
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya dari Ketum PBNU Memanas, PKB: Kita Nggak Ikut-ikutan
-
Rhoma Irama Sentil Pemerintah soal Minimnya Dukungan Industri Kreatif
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Kronologi Kader PKB Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi, Cukup Lulusan SMA
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata