Suara.com - Polusi udara di Inggris telah mencapai titik tertinggi di mana sejumlah daerah seperti Harrow dan Rochester tingkat polusi sudah mencapai sangat tinggi. Berdasarkan data dari Departemen Lingkungan Hidup dan Makanan, sebagian besar wilayah di Inggris tengah mengalami polusi udara dengan level tertinggi. Polusi udara ini terjadi karena debu dari Sahara.
Warga senior di Inggris, terutama yang mengalami penyakit asma atau masalah dengan paru-paru dan jantung diminta untuk hati-hati. Departemen Lingkungan Hidup memprediksi kabut asap masih akan tetap mengepung udara di Inggris hingga Jumat. Polusi dari Eropa serta polusi domestik telah memberikan kontribusi terhadap menurunnya kualitas udara di Inggris.
“Ketika kualitas udara memburuk, orang dewasa dan anak-anak dengan masalah jantung dan paru-paru diharapkan mengurangi aktivitas di luar ruangan terutama ketika mereka mulai mengalami gejala kambuhnya penyakit itu,” kata Sotiris Vardoukalis dari Departemen Kesehatan Publik.
Sotiris mengatakan, apabila mulai muncul gelaa batuk-batuk dan tenggorokan pahit maka sebaiknya aktivitas di luar ruangan langsung dikurangi.
3,6 juta warga Inggris yang menderita penyakit asma juga diminta lebih sering menggunakan “inhaler” nya. Debu dari Sahara selalu mengarah ke Inggris beberapa kali dalam setahun. Penyebab terakhir adalah badai angina dari Afrika Utara yang membuat debu masuk ke Inggris. (Skynews)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman