Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berhasil menempati posisi lima besar pemilihan legislatif 2014 dengan raihan 8,65 persen. Hasil tersebut membuat PKB leluasa untuk menawarkan posisi cawapres kepada dua partai papan atas, yakni PDI Perjuangan (PDI-P) dan Gerindra.
Pengamat politik Yunarto Wijaya mengatakan bahwa posisi cawapres menjadi harga mati untuk PKB, agar dapat masuk ke dalam kekuasaan. Menurutnya, strategi ini merupakan kelihaian PKB di kancah politik. Meski sebetulnya juga politik yang tidak sehat.
"Yang terjadi saat ini adalah koalisi yang sifatnya betul-betul taktis. PKB menawarkan dua calon cawapres. Sehingga siapapun yang dipilih kelak, mereka bisa masuk ke dalam kekuasaan," kata Yunarto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).
"Masuk ke dalam kekuasaan dengan menawarkan cawapres adalah harga mati bagi PKB. Mereka tidak ingin lagi berada pada level menteri. Atau justru masuk menjadi oposisi," lanjut lelaki berkacamata itu.
Lebih lanjut Yunarto mengatakan bahwa permainan politik PKB akan menjadi tontonan yang menarik jelang Pemilu 2014. "Saya pikir ini sebuah tontonan yang menarik. PKB memperlihatkan sikapnya sebagai bagian dari kekuasaan. Mereka merasa pantas merebut posisi wakil presiden," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak