Suara.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta maaf kepada Singapura karena telah memberi nama Kapal Republik Indonesia Usman Harun. Nama itu diambil dari dua marinir yaitu Usman Muhammad Ali dan Harun Said yang mengebom MacDonald House di Singapura pada 1965. Aksi itu dilakukan ketika Indonesia tengah berkonfrontasi dengan Singapura.
Moeldoko yang diwawancara Channelnewsasia mengatakan, Indonesia tidak ada niat buruk untuk menyakiti perasaan warga Singapura dengan menamakan KRI Usman Harun. Menurut dia, ini menjadi proses pembelajaran dan dia yakin hubungan antara Indonesia dengan Singapura akan semakin kuat di masa depan.
“Sekali lagi saya minta maaf. Kami tidak ada maksud buruk untuk mengungkap luka lama dan melukai perasaan warga Singapura. Tidak ada sama sekali. Sudah ada komunikasi antara dua pemimpin negara. Saya juga sudah bicara dengan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura,” kata Moeldoko.
Meski meminta maaf, Moeldoko memastikan nama KRI tersebut akan tetap menggunakan nama Usman Harin. Kata Moeldoko, keputusan itu sudah diambil TNI pada Desember 2012 setelah melalui proses panjang. Moeldoko juga tidak menyangka pemberian nama KRI Usman Harun akan menimbulkan reaksi emosional dari warga Singapura.
“Indonesia sama sekali tidak berpikir pemberian nama Usman Harun akan menimbulkan polemik. Kenapa? Karena kami tidak ada keinginan untuk mengungkap emosi dari masa lalu. Sama sekali tidak. Namun, ada hal sensitif yang tidak kami lihat dan itu akhirnya memanas. Ini adalah tanggung jawab saya sebagai Panglima TNI untuk memberikan klarifikasi dan mengambil langkah agar masalah ini tidak semakin memanas," kata Moeldoko.
Pemberian nama KRI Usman Harus sempat membuat hubungan diplomatik Indonesia dengan Singapura memanas pada Februari lalu. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sudah memberi jaminan kepada Singapura bahwa Indonesia tidak ada maksud buruk terkait pemberian nama tersebut. (CNA)
Berita Terkait
-
Timnas Basket Putri Indonesia Hajar Singapura 77-37 Melaju ke Semifinal SEA Games 2025 Bangkok
-
Kocak! Pesona Pevoli Singapura Bikin Heboh SEA Games 2025, Fans Vietnam Sampai Lupa Diri
-
Timnas Putri Indonesia Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Hadapi Juara Grup B
-
Hempaskan Singapura, Tim Bulu Tangkis Putra Indonesia Hadapi Malaysia di Final SEA Games 2025
-
Pelatih Timnas Putri Indonesia Tak Puas Hanya Kalahkan Singapura 3-1
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York