Suara.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, oleh banyak orang, koalisi partai Islam saat ini hanya dipahami sebagai bentuk syukur karena memperoleh suara yang baik pada Pemilu Legislatif (Pileg) lalu.
Namun sebenarnya, menurut Din pula, ada tiga alasan kenapa kalangan Islam mendorong partai-partai Islam untuk berkoalisi. Yang pertama menurutnya adalah mensyukuri hasil Pileg 9 April lalu.
"(Karena) Ternyata perolehan suara partai-partai Islam tidak seperti yang digambarkan oleh lembaga-lembaga survei, bahwa mereka (partai Islam) akan mengalami keterpurukan, bahkan sempat diprediksi tidak bisa mencapai ambang batas yang ditetapkan," papar Din dalam diskusi bertajuk "Membaca Arah Baru Politik Islam", di Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2014).
Kedua, menurut Din lagi, ormas Islam ingin mendorong mereka (politisi partai Islam) untuk menunaikan tanggung jawab sebagai orang Islam. Sementara alasan ketiga, adalah agar mereka jangan berjalan sendiri-sendiri.
"Kalau seperti yang ditampilkan selama ini (jalan sendiri-sendiri), tidak hanya merugikan partai Islam itu sendiri, tapi juga merugikan Indonesia," ungkap Din.
Dalam diskusi ini juga, Din sekaligus mengharapkan agar koalisi ini tidak perlu ditanggapi dengan pesimisme, dengan fobia, tetapi justru dengan pemikiran bagaimana agar politik Islam bisa berperan sebagai elemen yang produktif dan positif.
Terkait pesimisme, Din sendiri menilai hal itu muncul karena banyaknya pihak yang melihat (koalisi) itu sebagai sesuatu yang sulit, serta merasa tidak yakin bakal menang. Meski begitu, ketika ditanya tentang tokoh yang mumpuni, Din mengakui bahwa sebenarnya tidak ada satu pun tokoh dari partai Islam yang bisa diterima oleh semua partai, dan hal inilah yang menurutnya akan menyulitkan.
Berita Terkait
-
RKUHAP Dikritik Keras! Koalisi Masyarakat Sipil Tuntut Klarifikasi DPR
-
Guyonan Dasco: Yang Sukses Selesaikan Masalah Agraria Bisa Jadi Cawapres
-
'Ini Partisipasi Semu!' Koalisi Sipil Tagih Janji dan Ultimatum DPR soal RKUHAP
-
Aksi Peringatan Satu Bulan Kematian Affan Kurniawan dan Korban Tragedi 29 Agustus
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 54 Jasad Ditemukan, Tim SAR Kejar Waktu Evakuasi 4 Korban Terjepit
-
Polisi Terima 55 Kantong Mayat Tragedi Ponpes Al Khoziny, 5 Kantong Berisi Potongan Tubuh!
-
Prabowo-Jokowi Bertemu di Kertanegara, Analis: Bisa Jadi Bahas Ijazah Gibran atau Dukungan 2 Periode
-
BPJPH: Sistem Halal Indonesia Jadi Role Model Dunia, Terbaik dan Diakui Global
-
Digugat Rp125 T Gegara Ijazah, Subhan Palal Tantang Gibran 2 Syarat Ini Agar Berdamai, Beranikah?
-
Cerita Warga Depok Raih Keberuntungan di HUT ke-80 TNI: Berangkat Naik KRL, Pulang Bawa Motor!
-
Babak Baru Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, Febri Diansyah Tantang KPK Bidik 'Ikan Kakap'
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Kasus Arya Daru: Polisi Akan Beberkan Hasil Autopsi dan Olah TKP ke Keluarga Pekan Ini
-
Jokowi Tak Boleh Kena Panas Saat HUT ke-80 TNI, Sakit Apa Sebenarnya?