Suara.com - Prabowo Subianto selaku calon presiden dari Partai Gerindra sempat mendatangi kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) pun menyatakan PPP dukungannya kepada Prabowo untuk menjadi capres.
Saat dikonfirmasi kembali perkataan SDA saat itu, ia mengklarifikasi soal PPP akan berkoalisi dengan Gerindra demi memuluskan Prabowo menjadi presiden RI.
"Gerindra itu kan pada hakekatnya belum koalisi. Kalau koalisi itu sudah kerja sama formal," kata SDA di sela pertemuan petinggi PPP di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan. Kamis (24/4/2014).
Selain itu, lelaki yang juga menjabat Menteri Agama ini menegaskan untuk memutuskan capres dan cawapres dari internal partai harus melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
"Dalam bentuk forum itu ada forumnya dalam forum itu namanya Rapimnas," kata SDA, "Tentu sebelum Rapimnas ada semacam komitmen yang dibangun."
SDA sempat menghadiri kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno pada 23 Maret 2014. Itu belum menunjukkan reaksi penolakan dari petinggi PPP lainnya. Puncaknya, suara PPP yang tergerus di Pemilihan Umum Legislatif 2014 membuat kubu Sekjen PPP Romahurmuziy seperti punya amunisi untuk menggugat kepemimpinan SDA.
Setelah berdamai, kedua kubu yang berseteru kembali ke dalam kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PPP. Mukernas menghasilkan 4 butir keputusan, yakni:
1. Menerima fatwa islah dari Ketua Majelis Syariah DPP PPP KH Maimoen Zubair.
2. Mengamanatkan kepada Majelis Musyawarah Partai secara kolektif kolegial untuk melakukan lobi-lobi politik dalam rangka penjajakan koalisi partai serta penjajakan capres dan cawapres.
3. Mengamanatkan kepada DPP PPP untuk melaksanakan Rapimnas selambat-lambatnya minggu pertama bulan Mei 2014 untuk menetapkan koalisi serta capres/cawapres dari PPP.
4. Mengamanatkan kepada DPP PPP untuk melaksanakan Muktamar yang dipercepat selambat-lambatnya satu bulan setelah Pemilu Presiden 2014.
Berita Terkait
-
Haru Iringi Pemakaman Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali
-
Kenal Sejak Kecil, Ini Nostalgia Maruf Amin Bareng Almarhum Suryadharma Ali di Tanjung Priok
-
Suasana Haru di Rumah Duka Suryadharma Ali: JK Sampaikan Duka Cita Mendalam
-
Terkuak Wasiat Suryadharma Ali, Lebih Pilih Dimakamkan di Ponpes Ketimbang di TMP Kalibata
-
Jusuf Kalla Mengenang Suryadharma Ali: Beliau Orang Baik
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?